LONDON – Tujuh belas tahun silam, Frank Lampard dikejutkan oleh kabar dari klubnya, Chelsea. Pengusaha asal Rusia, Roman Abramovich, menjadi pemilik baru klub yang dibelanya itu.
Abramovich langsung menggebrak. Skuad lama dibongkar. Dia membeli tiga pemain gelandang hebat.
Mereka adalah Joe Cole dari West Ham, Juan Sebastian Veron dari Manchester United, dan Claude Makelele yang dibeli dari Real Madrid. Nama-nama besar itu tentu bikin nyali Lampard ciut.
Dia harus bersaing keras dengan nama-nama itu di lapangan untuk memenangi hati Manajer Chelsea kala itu, Claudio Ranieri. Bukan kondisi yang nyaman, tentu saja.
"Saya berpikir tentang situasi kala itu dan harus segera memutuskan dua hal. Pergi dari Chelsea atau tinggal untuk menjadi pemain yang lebih baik," katanya dalam autobiografinya, I Decided to Become a Better Footballer.
Lampard menjawab di lapangan. Pada musim 2003/2004, dia membuktikan kehebatannya.
Di Liga Primer, dia mencetak sepuluh gol. Prestasi gemilang yang tidak pernah terjadi dalam karier Lampard sebelumnya.
Kini, tantangan serupa tersaji untuk Tammy Abraham. Tak disangka-sangka, Chelsea mendatangkan Timo Werner dari Red Bull Leipzig.
Seperti banyak dikabarkan, Chelsea dan Werner sudah sepakat untuk pindah pada musim mendatang, dengan mengaktifkan klausul rilis yang mencapai 60 juta euro. Dia pun dikabarkan akan mengikat kontrak dalam masa kerja selama lima musim.
Pemain yang didatangkan Abramovich ini tidaklah sembarangan. Pada musim ini, dia tampil hebat mencetak 25 gol dalam 30 laga di Bundesliga.
Tentu hal ini mengejutkan. Sejak awal, Werner lebih sering dikaitkan dengan Liverpool. Selain itu, toh Chelsea telah memiliki penyerang yang tak kalah oleh dia, yakni Tammy Abraham.
Abraham bukan pemain sembarangan. Sebelum liga dihentikan, dia telah mencetak 13 gol di Liga Primer.
Dia juga disebut-sebut bisa menjadi Harry Kane pada masa mendatang. Satu sebabnya, capaian di musim ini lebih baik dibanding Kane saat berusia sama dengan Abraham saat ini.
Tak pelak, hal ini menjadi tanda tanya besar. The Athletic menulis tak ada pembicaraan Chelsea dengan Abraham sebelumnya tentang pembelian Werner sampai berita itu bocor ke publik.
Selanjutnya, hal ini menjadi pekerjaan bagi Lampard. Sang pelatih, masih menurut sumber itu, memilih tak berbicara dengan Abraham.
Lampard dan tim pelatih akan memantau perkembangan pemain nomor 9 mereka itu selama latihan dalam beberapa hari mendatang. Mereka akan memperhatikan bagaimana reaksinya terhadap berita itu.
Chelsea sendiri berharap kedatangan Werner bisa membuka persaingan untuk pemain yang sempat dipinjamkan ke Crystal Palace itu. Persis seperti yang dialami Lampard, juga Didier Drogba.
Saat Abramovich mendatangkan Andriy Shevchenko, Drogba tentu merasakan hal yang sama dengan Lampard. Namun dia menjawab dengan 20 gol di Liga Primer.
Dia juga menunjukkan kehebatannya saat lagi-lagi Abramovich berulah dengan membeli Fernando Torres dari Liverpool. Lagi-lagi hal ini membuat Drogba tak nyaman. Posisinya terancam.
Namun dia menjawab dengan prestasi. Tak main-main, Drogba menjadi kunci saat menjadi juara Liga Champions.
Abraham sendiri dalam beberapa kesempatan menyatakan terbuka atas kedatangan pemain baru. Bahkan dia berharap klubnya bisa merekrut pemain baru pada bursa transfer lalu.
Saat itu pula, dia bertekad memenangi persaingan dengan siapa pun, termasuk yang bisa mengambil alih posisinya sebagai striker utama. Dugaan lain, tekad ini juga akan dijadikan Abraham dalam negosiasi terhadap kontrak barunya.
Abraham yang, memiliki kontrak hingga 2022, sampai sekarang belum mau duduk untuk membicarakan perpanjangan masa kerja. Termasuk semasa liga dihentikan akibat pandemi lalu.
Saat ini Abraham memiliki gaji sebesar 50 ribu pound sterling. Tentu dia ingin angka itu berubah dalam kontraknya kelak. Apalagi, dalam penampilan pada musim ini, dia terbilang gemilang.
Setidaknya, angkanya tidak jauh beda dengan pemain Chelsea yang lain, Callum Hudson-Odoi. Pemain yang lebih junior ini punya gaji lebih besar, yakni 120 ribu pound sterling tiap pekan.
Dibandingkan dengan gaji Werner, tentu lebih jauh lagi. Kabarnya, kelak dia akan mendapat gaji 170 ribu pound sterling. Jumlah itu kabarnya belum termasuk bonus lain.
Ihwal besar gaji itu yang sampai sekarang masih belum menemui titik temu. Pemain berusia 22 tahun itu menolak penawaran kontrak baru tersebut karena menganggap kenaikan gaji yang diajukan terlalu kecil.
Nah, faktor-faktor itu yang diduga akan mempengaruhi Abraham dalam negosiasi perpanjangan kontraknya. Dengan kata lain, andai pembicaraan dilakukan pada masa musim panas nanti, laga-laga di lanjutan Liga Primer besok akan menjadi amunisi untuk mewujudkan mimpi kenaikan gajinya.
Lampard tentu tahu soal itu. Namun yang dikedepankan pada Abraham tentu bukan kenaikan gaji, melainkan bagaimana dia bisa memenangi persaingan kelak.
Dia pun punya contoh yang bisa diceritakan. Tentang dia atau Drogba—pemain panutan Abraham—ketika masih belia dulu.
IRFAN BUDIMAN | THE MIRROR | THE ATHLETIC