JAKARTA - Pengurus Besar Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PB PBSI) harus kembali mengatur strategi dalam mempersiapkan para atlet untuk menghadapi adanya kemungkinan padatnya jadwal turnamen pada akhir tahun. Sebab, sampai saat ini belum ada jadwal baru dari sejumlah turnamen yang ditangguhkan Federasi Bulu Tangkis Dunia (BWF) karena pandemi Covid-19.
Dari perencanaan awal tahun ini, Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi PB PBSI Susi Susanti mengatakan seharusnya para atlet akan berada dalam performa puncaknya pada Agustus nanti, tepat saat Olimpiade berlangsung. Tapi, akibat penundaan Olimpiade Tokyo pada 2021 serta turnamen bulu tangkis reguler lainnya, para atlet harus berjuang memulihkan mental lebih dulu karena kehilangan gairah bertanding.
"Nah, ini yang jadi pekerjaan rumah, bagaimana menjaga semangat, suasana hati. Bukan cuma performa, tapi juga konsistensi dan kepercayaan diri mereka," kata Susi. "Mereka harus mencapai puncak performa saat Olimpiade digelar tahun depan. Itu yang harus dibangun dari awal lagi."
Adanya jeda kompetisi saat ini juga dinilai Susi sangat berpengaruh signifikan bukan hanya terhadap mental para atlet, tapi juga peta kekuatan yang bisa saja berubah pada tahun depan.
Untuk saat ini, PBSI akan mempersiapkan para atletnya agar mencapai puncak performa terutama dalam menghadapi Piala Thomas dan Uber 2020, yang jadwalnya diundur untuk kedua kalinya pada 33-11 Oktober nanti. Turnamen beregu putra dan putri ini semula dijadwalkan berlangsung pada Mei, kemudian mundur Agustus, dan terakhir diputuskan pada Oktober dengan tuan rumah tetap sama di Aarhus, Denmark.
Jika turnamen reguler akan dimulai setelah turnamen beregu Piala Thomas dan Uber, ada tujuh turnamen utama yang menunggu pada akhir tahun ini, yakni World Junior Championship (WJC), Indonesia Terbuka, Jepang Terbuka, Cina Terbuka, Denmark Terbuka, Prancis Terbuka, dan BWF World Tour Finals atau turnamen penutup akhir tahun.
Jadwal ini bisa makin padat pada akhir tahun jika BWF memutuskan menggelar lima turnamen yang ditangguhkan karena pandemi corona pada tahun ini. Turnamen yang ditangguhkan seharusnya digelar pada April-Juni dan sampai saat ini belum ada revisi jadwal baru, termasuk Indonesia Terbuka.
"Sampai sekarang masih belum ada kepastian dari BWF, kecuali untuk jadwal Thomas dan Uber pada Oktober nanti. Tapi kami siap-siap saja," kata Susi saat dihubungi pada Sabtu lalu. "Minimal persiapan kami sekarang menuju ke Oktober ini."
Adapun penangguhan sejumlah turnamen, menurut Susi, ada plus-minusnya. Para atlet memang bisa lebih rileks tanpa merasa dikejar target. Tapi di sisi lain bisa membuat stres dan secara mental menurun. Karena itu, PBSI, ujar Susi, harus mempersiapkan program tambahan guna meningkatkan mental mereka yang menurun ataupun mengalami kejenuhan seiring dengan vakumnya kompetisi.
"Jadi pembelajaran buat mereka. Kalau tidak ada pertandingan, ya enggak enak juga, bosen juga. Harus menyemangati lagi, mempersiapkan diri lagi," kata Susi. "Bila sebelumnya target tahun ini adalah Olimpiade, mereka harus menunggu lagi satu tahun. Kami harus mempersiapkan diri lebih baik lagi dengan membuat strategi dan program dari awal lagi untuk tahun depan."
Saat pandemi yang juga berlangsung pada bulan puasa ini, para atlet tetap berlatih di pemusatan latihan nasional Cipayung, Jakarta Timur. Hanya, mereka menjalani program latihan lebih ringan dengan tujuan untuk menjaga kebugaran.
Sementara itu, kabar terbaru yang disiarkan BWF untuk perubahan jadwal adalah Kejuaraan Dunia Bulu Tangkis 2021. Turnamen prestisius ini akan dipindahkan ke akhir 2021 karena bentrok dengan penyelenggaraan Olimpiade Tokyo yang diundur pada Agustus 2021.
Biasanya, Kejuaraan Dunia selama ini rutin dijadwalkan jatuh pada setiap Agustus. Tapi BWF dan Federasi Bulu Tangkis Spanyol (FESBA) sudah mencapai kesepakatan bahwa jadwal Kejuaraan Dunia yang semula akan dihelat pada Agustus 2021 diundur menjadi 29 November hingga 5 Desember 2021 di Huelva, Spanyol.
Presiden BWF Poul-Erik Hoyer mengatakan perubahan jadwal Kejuaraan Dunia ke akhir November adalah demi kepentingan terbaik olahraga bulu tangkis. BWF dan Federasi Bulu Tangkis Spanyol optimistis kejuaraan yang dijadwalkan ulang akan sukses. "Langkah ini memungkinkan kompetisi bulu tangkis Olimpiade dan Kejuaraan Dunia sama-sama bisa dinikmati semua orang," kata Hoyer.
Presiden FESBA David Cabello berharap Kejuaraan Dunia yang untuk pertama kalinya digelar di Huelva akan menjadi acara khusus untuk bulu tangkis di Spanyol dan dunia. "Kami senang bisa tetap menggelar Kejuaraan Dunia di akhir tahun dan akan memungkinkan kami untuk memberikan yang terbaik."
Kejuaraan Dunia 2021 akan berlangsung di Stadion Carolina Marin. Nama stadion tersebut merupakan penghargaan bagi bintang bulu tangkis putri Spanyol saat ini yang meraih gelar juara dunia tiga kali.
ANTARA | BWF | NUR HARYANTO