MELBOURNE - Balapan Grand Prix Australia Formula 1 akan kembali menjadi pembuka musim 2020 di tengah kekhawatiran merebaknya wabah virus corona. Panitia tuan rumah Grand Prix Australia (AGPC) telah mengkonfirmasi bahwa balapan akan tetap berlangsung sesuai dengan jadwal di Albert Park pada 15 Maret mendatang.
Balapan Formula 1 musim 2020 menjadi sorotan lantaran akan mendatangkan ratusan penonton langsung di bawah ancaman virus Covid-19, yang telah menginfeksi puluhan ribu orang di Asia dan membunuh lebih dari 2.000 orang di dunia. Wabah ini telah membuat Grand Prix Cina dinyatakan ditunda dan Grand Prix Vietnam, yang merupakan seri ketiga, juga terancam dibatalkan.
"Semua sistem kami berjalan dan siap untuk balapan Formula 1 ke-25 di Melbourne pekan depan," kata bos AGPC, Andrew Westacott. "Kesehatan dan keselamatan semua orang di Formula 1 Australia Grand Prix 2020 merupakan yang terpenting."
Panitia, Westacott mengatakan, telah membuat pengaturan soal kesehatan, keselamatan, dan manajemen darurat yang kuat dalam acara ini. Panitia juga menggandeng lembaga kesehatan dan pemerintah terkait serta layanan darurat dalam menangani masalah ini, termasuk Kepala Dinas Kesehatan Victoria dan Nasional serta Kepala Komite Perlindungan Kesehatan Australia.
"Sampai saat ini belum ada indikasi larangan perjalanan dan semua tim akan tiba seperti biasa," kata Westacott. "Panitia akan menyambut kedatangan tim-tim di Melbourne."
Selain penyelenggara Grand Prix Australia, panitia GP Bahrain, yang menjadi seri kedua, sejauh ini mengkonfirmasi acara mereka akan berlangsung sesuai dengan jadwal. Namun berbeda dengan Grand Prix Vietnam yang terancam tak berjalan sesuai dengan harapan. Sebab, keputusan pemerintah Vietnam terbaru memberlakukan karantina 14 hari bagi individu yang bepergian dari Italia. Hal ini bisa membuyarkan balapan perdana di negara itu, yang akan berlangsung pada bulan depan.
Kebijakan otoritas Vietnam ini menyusul bertambahnya jumlah kematian yang meningkat di Italia menjadi 52 jiwa dan lebih dari 2.000 orang terinfeksi. Kondisi itu membuat pemerintah Vietnam hanya mengizinkan orang Italia datang dengan visa.
Aturan ini tentunya bisa menyulitkan tim asal Italia, seperti Ferrari dan AlphaTauri. Mereka akan mendapat masalah serius karena kedua tim memiliki pabrik dengan semua staf di Italia. Bisa jadi kesulitan serupa akan dialami tim Haas dan Alfa Romeo, yang bergantung pada mesin Ferrari. Selain itu, aturan tersebut akan menimpa awak tim Pirelli pemasok ban Formula 1 yang juga berasal dari Italia.
Pada bulan lalu, Vietnam telah mengkonfirmasi 16 kasus virus corona di sebuah desa di dekat Hanoi. Namun semua pasien yang mendapat perawatan itu diklaim telah sembuh. Untuk mengantisipasi penyebaran virus corona kembali datang dari luar, pemerintah Vietnam memberlakukan karantina 14 hari kepada pelancong yang datang dari Cina, Korea Selatan, Iran, dan Italia.
Penyelenggara Grand Prix Vietnam sebenarnya telah menyatakan bahwa acara mereka akan berlangsung sesuai dengan jadwal pada 5 April mendatang. Hanya, sampai saat ini belum ada jaminan, khususnya untuk tim logistik Ferrari dan AlphaTauri, bisa bebas dari karantina. Potensi kehilangan 2-4 tim dalam balapan di Vietnam dapat memaksa Formula 1 dan FIA untuk membatalkan balapan.
Bos Ferrari, Mattia Binotto, mengatakan pembatasan yang diberlakukan pada Ferrari juga akan berdampak pada pelanggan mesinnya, Haas dan Alfa Romeo. Ia kembali mengingatkan bahwa kebijakan itu tak hanya mengenai dua tim, tapi bisa juga empat tim.
"Jadi, setidaknya akan ada empat tim, ditambah lagi Pirelli," kata Binotto. "Jadi, bagaimana situasinya jika akhirnya empat tim tidak bisa ikut balapan? Apakah balapan akan berlangsung atau tidak? Itu bukan keputusan saya."
Hal senada diungkapkan bos tim AlphaTauri, Franz Tost, di Barcelona pada pekan lalu. Jika mengacu pada kemungkinan pembatasan perjalanan, menurut dia, akan tidak adil apabila kemudian ada pengurangan grid setelah balapan di GP Australia.
"Jika beberapa tim tidak bisa ikut balapan karena alasan apa pun, saya pikir itu tidak adil untuk memulai musim," kata Tost. "Ini kerugian besar bagi siapa pun."
Sementara itu, ada jalan keluar yang ditawarkan untuk Pirelli, yang memiliki banyak staf yang berasal dari Italia, agar dapat menghindari karantina wajib di Hanoi. Caranya dengan tidak kembali ke Italia setelah Grand Prix Bahrain dan menunggu selama 14 hari, kemudian langsung terbang ke Vietnam. GPBLOK | PLANETF1 | DAILYMAIL | NUR HARYANTO
Grand Prix Vietnam Terancam Batal