JAKARTA – Pekan ini, pasangan veteran Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan akan bertanding dalam turnamen Malaysia Masters. Turnamen ini menjadi ajang kualifikasi bagi para pemain bulu tangkis menuju Olimpiade Tokyo 2020, yang tinggal enam bulan lagi.
Saat ini, Hendra/Ahsan masih berada di posisi aman menuju Olimpiade dengan menempati peringkat ke-2 dunia dalam rilis terakhir Federasi Bulu Tangkis Dunia (BWF). Hendra/Ahsan, bersama pasangan ganda putra Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon, akan menjadi andalan Indonesia untuk membawa medali emas Olimpiade.
Hendra, 35 tahun, sudah pernah mengukir capaian puncak tersebut 12 tahun lalu. Saat itu, ia meraih medali emas Olimpiade 2008 untuk pertama kalinya ketika berpasangan dengan Markis Kido. Kini ia berharap bisa mengulang kejayaan itu bersama Ahsan.
"Masih semangat dong untuk memenangi Olimpiade. Apalagi saya belum pernah memenangi medali emas Olimpiade saat bersama Ahsan," kata Hendra saat ditemui setelah berlatih di pemusatan latihan nasional bulu tangkis, Cipayung, Jakarta. "Yang penting sekarang lolos dulu dan pasti berangkat ke Olimpiade."
BWF menggunakan peringkat dunia untuk menentukan para pemain bulu tangkis yang berhak berkompetisi dalam Olimpiade. Khusus untuk kategori ganda, satu negara berhak mengirim maksimal dua wakil jika memiliki dua pasangan atlet yang masuk peringkat delapan besar dunia.
Berdasarkan daftar yang dirilis laman BWF per 31 Desember 2019, pasangan Hendra/Ahsan menempati peringkat kedua dengan koleksi 99.500 poin. Peringkat pertama masih diduduki oleh pasangan Indonesia lainnya, Kevin/Marcus, dengan 105.803 poin.
Hendra/Ahsan dalam dua tahun terakhir memang tidak bisa mengungguli Kevin/Marcus yang masih mendominasi persaingan di ganda putra. Namun The Daddies-julukan Hendra/Ahsan-berhasil meraih tiga gelar juara dalam turnamen besar pada tahun lalu, yakni All England, Kejuaraan Dunia, dan BWF World Tour Finals. Mereka juga tujuh kali menjadi runner-up dalam turnamen lainnya.
Untuk mempertahankan posisi mereka di peringkat kedua dunia, sejumlah turnamen akan mereka ikuti pada tahun ini, termasuk Malaysia Masters, Indonesia Masters, Piala Thomas, All England, dan Badminton Asia Championship, yang menjadi turnamen terakhir kualifikasi Olimpiade pada April nanti.
Dalam turnamen Malaysia Masters yang berlangsung pada 7-12 Januari, Hendra/Ahsan-yang mulai tahun ini secara resmi kembali masuk pelatnas setelah sempat memutuskan keluar pada tahun lalu-akan mengawali pertandingan melawan pasangan Cina, Ou Xuan Yi/Zhang Nan. Laga pada babak pembuka Malaysia Masters itu akan menjadi pertemuan kedua dari kedua ganda putra tersebut, setelah berhadapan dalam Fuzhou China Open pada November tahun lalu. Dalam pertemuan tersebut, Hendra/Ahsan keluar sebagai pemenang.
"Iya, ketemu mereka lagi," kata Hendra kepada kantor berita Antara. "Kami sudah menyiapkan strategi untuk kembali menghadapi mereka dengan melihat video permainan lawan."
Selain Hendra/Ahsan, ganda putra Indonesia yang berlaga dalam Malaysia adalah unggulan teratas sekaligus juara bertahan Kevin/Marcus, unggulan kelima Fajar Alfina/Muhammad Rian Ardianto, dan Wahyu Nayaka Pangkaryanira/Ade Yusuf Santoso.
Adapun di sektor ganda putri, Indonesia hanya menurunkan satu pasangan andalan, Greysia Polii/Apriyani Rahayu, yang menjadi unggulan kedelapan. Pada tahun lalu, Greysia/Apriyani melejit sampai babak final turnamen awal tahun tersebut. Sayangnya, mereka harus puas menjadi finalis setelah takluk oleh Yuki Fukushima/Sayaka Hirota (Jepang).
Kejutan diharapkan terjadi di ganda campuran. Pasangan Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti menjadi pasangan berbahaya bagi lawan-lawannya setelah menorehkan prestasi cemerlang pada tahun lalu dengan meraih medali emas SEA Games 2019. Sebelumnya, mereka meraih gelar juara di Denmark Terbuka dan Prancis Terbuka.
NUR HARYANTO