MANCHESTER - Raheem Sterling, 24 tahun, pada pekan lalu menjadi bintang pemberitaan. Sayangnya, bukan kabar bagus.
Gara-gara ribut dengan Joe Gomez di kamp latihan tim nasional Inggris, Sterling tidak diturunkan oleh Gareth Southgate saat Inggris melawan Montenegro. Keributan lanjutan terjadi saat keduanya bertanding dalam laga Manchester City melawan Liverpool.
Meski kembali diturunkan saat melawan Kosovo, yang dimenangi Inggris dengan skor 4-0, nama Sterling sedikit ternoda. Emosinya menjadi persoalan.
Meski begitu, sekembali dari tugas negara, Sterling mendapat hadiah yang tak terduga. Kabarnya dia akan ditawari kontrak baru.
Tak tanggung-tanggung dia akan mendapat gaji sebesar 350 ribu pound atau sekitar Rp 5 miliar tiap pekan. Jumlah yang sama dengan yang didapat David de Gea, kiper paling mahal di dunia saat ini.
Kontrak ini menjadi pagar buat Sterling yang diminati banyak klub. Dengan adanya kontrak baru, yang kabarnya akan berlaku hingga 2023, Sterling diharapkan bisa betah di Etihad.
Sterling memang vital bagi Manchester City. Pep Guardiola mengakui hal itu. "Dia bermain sangat agresif. Sayangnya, di skuad ini hanya dia yang bermain seperti itu," katanya.
Peran Sterling–yang menurut Guardiola selalu bermain dengan penuh kreativitas–tentu diperlukan saat mereka menjamu Chelsea pada pekan ke-13 Liga Primer, tengah malam nanti.
Bukan perkara mudah menghadapi klub ini. Di bawah asuhan Frank Lampard, pasukan muda The Blues menunjukkan kehebatannya.
Mereka kini bertengger di posisi ketiga. Perolehan nilai mereka di atas Manchester City.
Selain itu, Etihad bukanlah tempat baru bagi Frank Lampard, Manajer Chelsea. Pada 2015, dia bermain untuk klub berjulukan The Citizens ini.
Dia pun tahu banyak tentang kehebatan tim itu, termasuk para pemainnya. Kun Aguero, misalnya.
"Dia adalah pencetak gol terbaik yang pernah saya lihat. Di kotak penalti, dia sangat berbahaya," katanya.
Perihal Sterling, Lampard memujinya sebagai pemain yang memiliki talenta hebat. "Selain itu, dia memiliki etos kerja yang luar biasa. Dia kian hari, makin hebat," katanya.
Lampard tentu telah menyiapkan strategi untuk menghentikan kedua pemain yang dianggap berbahaya itu. Nah, giliran Guardiola yang harus mengantisipasinya.
Belajar dari kekalahan dari Liverpool, yang membuat taktik dan strategi permainannya tidak berjalan dengan mulus, Guardiola perlu menajamkan agresivitas. Juga penguasaan bola yang menjadi ciri khasnya.
Lagi-lagi peran Raheem Sterling amat diperlukan untuk membongkar pertahanan The Blues dan meraup kemenangan.
Hanya dengan tambahan tiga poin, mereka bisa merebut kembali posisi nomor dua. Selain itu, mereka bisa terus menempel Liverpool, sang penguasa klasemen saat ini.
DAILYMAIL | FORBES | IRFAN BUDIMAN