JAKARTA – Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) akan menggelar kongres luar biasa (KLB) di Hotel Shangri-La, Jakarta, 2 November mendatang. Agenda utamanya adalah memilih ketua umum, wakil ketua, dan anggota komite eksekutif (exco).
Terdapat 11 calon ketua umum yang akan bersaing, yakni Arif Putra Wicaksono, Aven Hinelo, Benhard Limbong, Benny Erwin, Fary Djemi Francis, La Nyalla Mattaliti, Mochamad Iriawan, Rahim Soekasah, Sarman, Vijaya Fitriyasa, dan Yesayas Oktavianus.
Koordinator Save Our Soccer, Akmal Marhali, mengatakan, sebagai bagian dari masyarakat sepak bola, pihaknya berharap pelaksanaan KLB nanti mampu memberikan perubahan terhadap prestasi dan tata kelola organisasi.
Hanya, menurut Akmal, dari semua calon ketua umum, belum ada yang menawarkan solusi bagi persoalan yang menggerogoti induk sepak bola Indonesia ini. "Sejauh ini belum ada visi dan misi yang mereka sampaikan bagaimana cara ke depan memperbaiki kinerja PSSI," kata Akmal kepada Tempo, Senin lalu.
Akmal, yang dicalonkan sebagai anggota exco oleh PSM Makassar, melihat ada sekitar tiga calon yang memiliki visi dan misi bagus, tapi masih masuk kategori janji, bukan solusi. PSSI yang sudah berusia 86 tahun, kata dia, tak perlu lagi mendapatkan janji perbaikan, melainkan lebih berupa solusi nyata.
"Apalagi masalahnya banyak," ucap Akmal. "Pembinaan, misalnya, di situ ada pencurian umur kompetisi, baik amatir atau profesional, yang belum berjalan sehat dan bermartabat serta profesional." Masalah lain, ia menambahkan, adalah tim nasional yang mulai tertinggal dari negara-negara di Asia Tenggara.
Menurut dia, semestinya masa kampanye yang dimulai sejak 23 Oktober lalu bisa menjadi kesempatan bagi para calon ketua umum untuk menawarkan gagasan dan solusi PSSI ke depan. "Tak perlu lagi janji. Misal, janji klub Liga 1 akan mendapatkan Rp 15 miliar. Itu kan janji, bukan solusi. Orang diiming-imingi dengan materi bukan kemudian solusi," kata dia. IRSYAN HASYIM | FIRMAN ATMAKUSUMA
Calon Ketua Umum PSSI Belum Tawarkan Solusi