Dalam dua pekan sebelumnya, Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon sukses menyabet dua gelar berturut-turut dalam turnamen Indonesia Terbuka dan Jepang Terbuka. Namun, di Thailand Terbuka, kemarin, ganda terbaik dunia ini kandas di tangan pasangan Jepang, Hiroyuki Endo/Yuta Watanabe, dengan skor 17-21, 21-19, dan 14-21.
Hasil di babak perempat final itu membuat Kevin/Marcus gagal mencetak hat-trick—meraih tiga gelar juara beruntun. Ini juga membuat Indonesia dipastikan tak menempatkan wakilnya di babak semifinal turnamen bulu tangkis tingkat Super 500, di Huamark Indoor Stadium Bangkok, Thailand.
Hingga babak perempat final kemarin, selain pasangan berjulukan The Minions itu, para pemain Indonesia yang berlaga adalah Fitriani di tunggal putri, Greysia Polii/Apriyani Rahayu di ganda putri, dan pemain tunggal putra Shesar Hiren Rhustavito. Namun semua wakil Indonesia itu menyerah kepada lawan-lawannya.
Langkah Fitriani terhenti setelah dikalahkan pasangan asal Jepang, Sayaka Takahashi, dengan skor 20-22, 21-15, dan 14-21. Fitriani bermain kurang stabil dan kerap melakukan kesalahan sendiri. "Di game pertama saya sempat unggul terus, tapi banyak mati sendiri dan akhirnya kecolongan," katanya, kemarin.
Thailand Terbuka merupakan turnamen ketiga yang diikutinya dalam tiga pekan ini. Fitriani mengaku masih perlu belajar untuk mengolah emosi di lapangan agar tidak merugikan dirinya sendiri. "Pola main sudah ketemu, tapi masih suka tiba-tiba kehilangan fokus, kurang tenang, dan kurang sabar. Dari diri sendiri suka kesal, belum bisa mengendalikan emosi di lapangan," kata Fitriani.
Takahashi, yang merupakan pemain kidal, memiliki pukulan tajam yang sulit diprediksi arah pukulannya sehingga menyulitkan Fitriani. Pertemuan di babak delapan besar ini merupakan pertemuan ketiga bagi kedua pemain. Dengan kemenangan tersebut, Takahashi kini unggul 3-0 atas Fitriani.
Nasib tak baik juga menimpa ganda putri Greysia/Apriyani. Di perempat final, mereka dikalahkan wakil Korea Selatan, Chang Ye-na/Kim Hye-rin, dengan skor 21-9, 21-23, dan 19-21 dalam 59 menit. Ini merupakan pertemuan perdana kedua pasangan dengan kedudukan kini 1-0 untuk pasangan Korea Selatan.
Greysia Polii/Apriyani Rahayu kalah oleh pasangan Korea Selatan, Chang Ye-na/Kim Hye-rin.
"Penyesalan selalu datang belakangan, selalu seperti ini. Ya, sudah kami sudah kalah. Tidak ada perubahan permainan dari lawan, tapi kami bermain terlalu hati-hati," ucap Greysia.
Sementara itu, Apriyani mengaku kekalahan mereka karena bermain terlalu berhati-hati dan kurang memberikan tekanan kepada lawan. "Kami sudah siapkan strategi. Waktu poin-poin kritis, kami terlalu hati-hati padahal kan sudah unggul jauh, tapi mati-mati sendiri," tutur Apriyani.
Di tunggal putra, satu-satunya wakil Indonesia, Shesar Hiren Rhustavito, juga gagal melangkahkan kaki ke partai semifinal. Shesar disingkirkan wakil Malaysia, Lee Zii Jia, dengan skor 21-11, 14-21, dan 13-21. Dengan hasil itu, Indonesia dipastikan tidak bisa membawa pulang gelar juara dari Thailand Terbuka 2019.
Kevin/Marcus yang menjadi harapan Indonesia untuk menyabet gelar juara ketiganya dalam tiga pekan harus mengakui keunggulan pasangan dari Jepang unggulan kelima. "Lawan main sangat bagus, enggak gampang mati," kata Kevin, seperti dikutip dari Badminton Indonesia, kemarin.
Kevin menuturkan, pada game ketiga mereka benar-benar kehabisan tenaga. "Jadi serangannya tidak menekan dan lain-lain masih banyak yang kurang juga," ujarnya.
Menurut Kevin, Endo/Watanabe bermain kurang-lebih sama dengan para pemain Jepang lainnya. Yang membedakan, kata Kevin, pasangan Jepang itu bermain lebih aman dan mereka kurang melakukan tekanan. "Harusnya di game pertama tadi kami bisa ambil," dia menambahkan.
Sedangkan Marcus mengaku kondisi stamina menjadi salah satu faktor penyebab kekalahan mereka. "Kami main terus-menerus, tapi ini enggak bisa dijadikan alasan juga, kan tidak ada hari latihan. Memang lawan bermain bagus," ucapnya.
Hasil pertandingan di babak perempat final tersebut membawa Watanabe/Endo menyamai skor 2-2 dalam empat pertemuan mereka menghadapi Kevin/Marcus.
Meski gagal di Thailand Terbuka 2019 ini, Kevin mengaku puas atas hasil yang diraih dalam tiga turnamen terakhir yang mereka ikuti. "Puas sih. Dalam tiga turnamen, kami dapat dua gelar. Itu lebih dari cukup buat kami. Lebih baik kami fokus ke kejuaraan dunia," kata Kevin.
BADMINTON INDONESIA | ANTARA | RINA WIDIASTUTI | FIRMAN ATMAKUSUMA