JAKARTA - Priska Madelyn Nugroho akan kembali berlaga dalam turnamen Grand Slam Amerika Serikat Terbuka junior, September mendatang. Petenis junior Indonesia itu menjadi harapan baru dunia tenis Tanah Air setelah menorehkan prestasi apik dalam turnamen Wimbledon junior yang selesai pekan lalu.
"Masih ada satu Grand Slam lagi, yaitu Amerika Serikat Terbuka nanti bulan September," kata Priska ketika ditemui seusai latihan di kawasan Gelora Bung Karno, Jakarta, Senin lalu. Priska baru saja pulang dari London setelah membuat kejutan dengan mencapai babak perempat final Wimbledon.
Saat ini, Priska mengincar posisi 20 besar dalam ranking Federasi Tenis Internasional hingga akhir tahun nanti. Ia optimistis bisa memperbaiki peringkatnya setelah melihat hasil permainan dalam turnamen Wimbledon junior 2019. Pencapaiannya menembus babak perempat final Wimbledon membuat peringkatnya dalam ranking ITF melejit ke posisi ke-32, atau naik 19 peringkat. "Tahun ini semoga mencapai top 20," kata dia.
Kiprahnya dalam turnamen akbar ini, dengan prestasi yang terus bersinar, membuatnya masuk program dari Asosiasi Tenis Wanita, WTA Future Stars. Petenis berusia 16 tahun itu menunjukkan bakatnya dua tahun lalu ketika menjadi pemenang turnamen WTA Future Stars U-14 di Singapura pada 2017.
Bakatnya yang terus terasah membuatnya juga tergabung dalam Tim Tur Dana Pembangunan Grand Slam, yang disponsori oleh Federasi Tenis Internasional (ITF). Tim ini memilih pemain tenis berbakat dari negara berkembang dan mensponsori perjalanan tur internasional mereka ke kompetisi tingkat tinggi.
Kini, kemampuan Priska semakin terasah dengan membuktikan debutnya di Wimbledon. Setelah sukses di turnamen lapangan rumput, ia akan mempersiapkan diri untuk berlaga di lapangan keras, yang menjadi favoritnya, dalam Amerika Serikat Terbuka.
"Saya berharap peluangnya lebih besar di lapangan keras karena saya merasa cocok dengan jenis lapangan tersebut," kata Priska, yang berencana mengikuti kejuaraan tenis junior di Nanjing, Cina, bulan depan. "Saya melakukan persiapan yang terbaik saja."
Priska mengatakan mendapat banyak pengalaman berharga saat tampil di Wimbledon. Ia bisa belajar menghadapi lawan-lawan dari negara lain yang mempunyai kemampuan berbeda-beda. "Ke depannya aku selalu coba untuk main lebih solid dan agresif."
Priska lolos ke perempat final Wimbledon junior setelah mengalahkan petenis Republik Cek berusia 14 tahun, Linda Fruhvirtova. Sayang, langkahnya terhenti oleh petenis Amerika Serikat, Alexa Noel, dalam pertarungan dua set. Dari sisi permainan, Priska menilai gaya bermain Noel tak berbeda jauh dengannya. Namun Noel tampil cerdik dan bisa memaksa Priska membuat kesalahan. "Istilahnya, saya banyak dikadalin, tapi saya belajar agar ke depan coba main lebih agresif lagi," ucap dia.
Priska, yang tidak diunggulkan dalam turnamen ini, mengatakan cukup puas atas pencapaiannya. Sebab, target mencapai perempat final bisa dipenuhi. "Ini pencapaian terbaik saya dan bangga bisa sampai perempat final," ucap petenis yang mengidolakan Simona Halep dan Roger Federer itu.
Selanjutnya, Priska bertekad menjadi pemain pertama dari Indonesia yang memenangi turnamen junior putri Grand Slam sejak Angelique Widjaja memenangi dua gelar juara Grand Slam, Wimbledon 2001 dan Prancis Terbuka 2002.
Dengan prestasi Priska yang gemilang, Pengurus Pusat Persatuan Tenis Lapangan Indonesia (PP Pelti) memastikan pemain junior ini tampil dalam SEA Games 2019 Manila pada Desember mendatang. "Priska sudah pasti masuk di SEA Games 2019 karena memang dia pemain junior yang punya talenta cukup baik," kata Ketua Umum Pelti, Rildo Anwar.
Dalam kejuaraan SEA Games 2019, Rildo mengatakan 10 petenis terbaik akan diturunkan, yakni lima untuk kategori putra dan lima untuk putri, baik dari petenis junior maupun senior.
ANTARA | ADITYA BUDIMAN | NUR HARYANTO