Arseto, Persis, dan Sepak Bola Tak Boleh Mati di Solo
Tidak setetes pun air mata yang tumpah ketika Sigit Harjojudanto membubarkan Arseto Solo. Klub yang bermarkas di gedung tua di Kadipolo itu dibubarkan pada 1998 tanpa alasan jelas. Alih-alih bersedih, sebagian pemain, sebut saja Ricky Yakobi, Eddy Harto, Edward Tjong, Nasrul Koto, Inyong Lolombulan, dan Yunus Muchtar, menyimpan klub itu di hati masing-masing.
"Kami menikmati malam di Kadipolo setelah Arseto menang di Stadion Sriwedari, Solo," kata
...
Berlangganan untuk lanjutkan membaca.
Kami mengemas berita, dengan cerita.
Manfaat berlangganan Tempo Digital? Lihat Disini