Peri Sandria
"Yang Penting Cukup untuk Makan"
Bertahun-tahun sudah berlalu. Bangunan itu tetap saja menyodorkan kebekuan yang khas bagi Peri Sandria. Di bawah lekuk-lekuk pohon, di sekolah tua itu masih tersimpan segala deritanya pada masa silam.
"Di sana, di lapangan itu, saya mengalami penyiksaan," kata Peri. "Hampir setiap pagi saya di sana."
Tak sulit bagi Peri mengingat-ingat kembali penggodokan yang dia sebut penyiksaan itu. Pagi-pagi saat matahari masih berselimut kabut, dia sudah "sarapa
...
Berlangganan untuk lanjutkan membaca.
Kami mengemas berita, dengan cerita.
Manfaat berlangganan Tempo Digital? Lihat Disini