JAKARTA -- Tim futsal Australia terlalu tangguh bagi Jaelani Ladjanibi dan kawan-kawan. Dalam pertandingan pembuka kompetisi Kuala Lumpur World 5 kemarin, tim futsal Indonesia menyerah 1-5 atas Australia.
"Australia memang pantas menang," kata pelatih kepala Indonesia, Justinus Lhaksana.
Australia, yang membuka kemenangan, diperkuat pemain dengan kelas di atas rata-rata pemain Indonesia, baik postur maupun teknik. Para pemain Indonesia mengakui kelebihan tersebut. "Entah mengapa kami sulit bermain lepas," kata sang kapten, Jaelani.
Meski demikian, Justin tetap memberikan apresiasi terhadap aksi Jaelani dan kawan-kawan. "Satu gol kita cetak lebih dulu," katanya. Rafly Wibowo
Ketua Umum Persebaya Didesak Mundur
SURABAYA -- Sebanyak 23 dari 30 pemilik klub anggota kelas utama, kelas satu, dan kelas dua Persebaya Surabaya mendesak mundur Arif Afandi, ketua umum klub berjulukan Bajul Ijo itu. Desakan itu disampaikan saat mereka mendatangi sekretariat Persebaya di Jalan Karanggayam kemarin. Namun, kedatangan para pemilik klub itu tidak ditemui pengurus Persebaya. Karena tak bisa menyampaikan aspirasi, mereka hanya menyerahkan poin-poin tuntutan kepada Pengurus Cabang PSSI Jawa Timur, yang kebetulan ada di sekretariat tersebut.
Menurut mereka, Arif, yang juga menjabat Wakil Wali Kota Surabaya, telah gagal mengangkat prestasi Persebaya. Dalam klasemen Wilayah Timur Liga, Persebaya menduduki urutan ke-14. Adapun di ajang Copa tersingkir di babak 16 besar. "Selaku pengelola klub anggota Persebaya, kami bermaksud mencabut mandat yang telah kami berikan kepada Arif. Dia harus mundur secepatnya," kata pemilik klub Maesa, Peter Hendrick.
Pembina Yayasan Suporter Surabaya, Wastomi Suhari, menambahkan, pengunduran diri Arif sudah tidak dapat ditawar-tawar lagi. Karena itu, ia mendesak pengurus Persebaya segera menggelar musyawarah luar biasa pada Februari nanti. Pasalnya, pada bulan tersebut pengurus klub sudah berencana membentuk tim baru. Di mata Wastomi dan kawan-kawan, Arif tak hanya gagal mendongkrak prestasi klub, tapi juga tidak berhasil menggaet sponsor. "Pengunduran diri Arif sudah harga mati," kata Wastomi. Kukuh Wibowo