Menanti dalam Terang Lilin
Hari-hari Nuraini kini segelap barak pengungsian yang dia tinggali. Di barak yang hiruk-pikuk itu, dia hanya berkawan dengan sepi dan si bungsu yang berusia tiga tahun. Tiga anaknya dan suaminya tak kunjung ada kabarnya. Sudah bermalam-malam dia menunggu secuil berita. Tapi kabar itu tak datang juga.
Tiga hari sebelum banjir bandang menghembalang kampungnya di Pahaybedi, Kecamatan Rantau, Aceh Tamiang, akhir pekan lalu, orang-orang yang ia kasihi
...
Berlangganan untuk lanjutkan membaca.
Kami mengemas berita, dengan cerita.
Manfaat berlangganan Tempo Digital? Lihat Disini