YOGYAKARTA – Peneliti dari Universitas Gadjah Mada sedang menyiapkan produksi massal GeNose, alat deteksi Covid-19. GeNose diklaim sebagai alat tes canggih nan murah berbekal kecerdasan buatan. GeNose bekerja dengan mendeteksi volatile organic compound atau senyawa hasil infeksi Covid-19 yang keluar dalam napas pasien. Senyawa tersebut akan diolah dalam bentuk data lewat kecerdasan buatan itu. Dengan kata lain, tes deteksi Covid-19 hanya dilakukan lewat embusan napas pasien.
Kelebihan GeNose adalah hasil tes Covid-19 bisa selesai dalam 80 detik. Keunggulan lain, akurasi deteksi GeNose diklaim peneliti UGM mencapai 97 persen. Biaya tes pun terbilang murah. Sebab, harga alat GeNose diperkirakan tak lebih dari Rp 40 juta.
Sementara itu, bagi pasien, biaya yang dibebankan salah satunya untuk membeli kantong napas seharga Rp 15 ribu. "Jadi sekali periksa itu biayanya Rp 30 ribu. Lebih murah dari semangkuk nasi rawon di Jakarta," kata peneliti dari Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan UGM, Dian Kesumapramudya Nurputra, kepada Tempo, kemarin.
Dian mengatakan tim peneliti rajin menggelar rapat maraton guna mempercepat proses produksi GeNose. Sesuai dengan rencana, produksi GeNose akan dimulai pada Desember mendatang sembari menunggu izin edar dari Kementerian Kesehatan.
Adapun izin edar tersebut baru akan keluar bila tim peneliti telah menyetorkan data hasil uji diagnostik ke Kementerian Kesehatan. Saat ini peneliti baru menyelesaikan uji analisis dan sertifikasi untuk GeNose di Balai Pengamanan Fasilitas Kesehatan.
Untuk uji diagnostik alias uji klinis, peneliti sedang mengaplikasikan GeNose di sembilan rumah sakit di Yogyakarta, seperti Rumah Sakit Umum Pusat Dr Sardjito, Rumah Sakit Lapangan Covid Bantul, Bhayangkara, Rumah Sakit Pusat Angkatan Udara Hardjolukito, dan Rumah Sakit Akademik UGM. Sesuai dengan rencana, peneliti akan mengujikan GeNose kepada 1.600 pasien. "Saat ini kami sibuk memberikan bimbingan teknis persiapan dari masing-masing rumah sakit,” kata Dian.
Sebelumnya, Rektor UGM Panut Mulyono menemui Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Sri Sultan Hamengku Buwono X, Senin lalu. Panut meminta dukungan pemerintah provinsi dalam pengembangan GeNose. “Kami memohon doa restu dan dukungan dari Ngarsa Dalem agar alat ini bisa cepat beredar di masyarakat,” kata Panut.
Menteri Riset dan Teknologi/Kepala Badan Riset Inovasi Masyarakat Bambang Brodjonegoro mengapresiasi penemuan peneliti UGM tersebut. Menurut Bambang, GeNose bisa menjadi salah satu penemuan anak bangsa yang dapat berperan mengatasi pandemi Covid-19. "Akurasinya mencapai 97 persen, ini lebih baik dibanding tes cepat. Semoga alat ini bisa dipasarkan akhir tahun ini," kata Bambang.
SHINTA MAHARANI | PRIBADI WICAKSONO | INDRA WIJAYA