JAKARTA — Alexander Ginting, staf khusus Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto, menjadi salah satu kandidat yang bakal mengisi jabatan Ketua Bidang Penanganan Kesehatan Satuan Tugas Penanganan Covid-19. Alexander merupakan salah seorang calon yang akan menggantikan ahli urologi Akmal Taher, yang mundur dari jabatan lantaran diduga berbeda pendapat dengan Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan.
Ketua Satgas Penanganan Covid-19 Doni Monardo mengatakan Alexander sedang menjadi kandidat pengganti Akmal Taher. "Betul, Alexander menjadi salah satu calon," kata Doni kepada Tempo, kemarin.
Alexander Ginting merupakan staf khusus Terawan bidang pembangunan dan pembiayaan kesehatan. Pada Juli lalu, Alexander terpilih sebagai Komisaris Utama PT Kimia Farma, menggantikan Untung Suseno Sutarjo. Ia juga terdaftar sebagai salah satu anggota tim dokter kepresidenan periode 2019-2024.
Akmal Taher mengundurkan diri dari jabatannya sebagai Ketua Bidang Penanganan Kesehatan pada Kamis lalu. Ia diduga berbeda pendapat dengan Menteri Luhut yang menekankan penanganan Covid-19 dengan memperketat pengamanan masyarakat dan perbaikan terapi penanganan pasien Covid-19. Sedangkan Akhmal mengusulkan menekankan pelacakan, pengetesan, dan tindakan.
Akmal juga mengusulkan adanya replikasi Program Pencerah Nusantara, inisiatif pengiriman tenaga medis ke puskemas yang diinisiasi oleh Diah Saminarsih—kini Penasihat Senior Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Caranya dengan memperkuat 1.500 puskesmas di sembilan provinsi.
Akmal menjelaskan bahwa Doni Monardo juga sependapat dengan gagasan tersebut. "Pak Doni bahkan punya ide: mereka yang mengidap penyakit gula, karena merupakan korban meninggal terbanyak, untuk sementara dilarang bekerja ke luar rumah," ucap dia.
Sejumlah sumber menjelaskan bahwa rencana Akmal ini terkatung-katung setelah Luhut dipercaya oleh Presiden Joko widodo untuk menangani wabah di sembilan provinsi. Di satu sisi, urusan kebijakan kesehatan harus berkoordinasi dengan Menteri Terawan.
Masalahnya, di berbagai rapat pembahasan, Terawan justru pasif dan hanya mengirim wakil Kementerian. Tak mengherankan bila berbagai langkah yang digagas tak kunjung dieksekusi. Menteri Terawan tidak merespons upaya konfirmasi yang dikirim melalui telepon selulernya.
Penasihat Senior Direktur Jenderal WHO, Diah Saminarsih, mengatakan sepakat dengan gagasan Akmal bahwa pelacakan, pengetesan, dan tindakan merupakan kunci penanganan Covid-19. "Saya cukup kenal dengan Pak Akmal. Menurut saya, memang begitu," ucap Diah.
Ia menyatakan enggan mengomentari mundurnya Akmal dari Satgas Covid-19 dan dikabarkan bakal digantikan oleh Alexander Ginting. Ia juga menyatakan tak ingin menilai Alexander. “Saya tak begitu kenal,” kata dia.
Epidemiolog Kolaborator Saintis Laporcovid, Iqbal Elyazar, menyatakan juga mendukung gagasan Akmal yang mengedepankan strategi pengetesan massal, pelacakan, dan penyembuhan. "Tapi, jika tidak dikuatkan dengan alat, bahan, dana, dan tenaga, maka pincanglah strategi itu," ucap Iqbal, kemarin.
Menurut dia, strategi tersebut merupakan cara efektif untuk menemukan orang-orang yang terinfeksi dan melacak sebaran paparan virus. Menurut dia, siapa pun pengganti Akmal, jika pemerintah mengabaikan pengetesan dan pelacakan, penanganan pandemi Covid-19 di Indonesia tak akan banyak perubahan.
EGI ADYATAMA | AVIT HIDAYAT