JAKARTA -- Bakal calon Wali Kota Surakarta, Gibran Rakabuming Raka, menyatakan telah menghentikan kegiatan politiknya sejak pandemi Covid-19 melanda. Dia mengklaim tengah berfokus membantu pemerintah daerah mencegah penyebaran wabah melalui gerakan kemanusiaan. “Saya dan tim ingin meringankan beban masyarakat yang terkena dampak pandemi di Solo dan sekitarnya,” tutur Gibran kepada Tempo, kemarin.
Gibran mengaku dibantu relawan kemanusiaan saat membagikan bahan pokok untuk warga Surakarta dan sekitarnya. Melalui akun media sosial Instagram-nya, Gibran hampir setiap hari mengunggah aktivitasnya membagikan bahan pokok kepada warga. Kunjungan terakhirnya dilakukan di Kampung Mertoyudan, Solo, pada Senin lalu.
"Kita perlu bahu-membahu menjadikan tugas ini sebagai misi kemanusiaan bersama," begitu dia menuliskan di akunnya.
Anggota relawan kemanusiaan Gibran, Bagus Andrian John, menyatakan aktivitas politik Gibran telah berhenti sejak Pemerintah Kota Surakarta menetapkan status kejadian luar biasa Covid-19. Sebagai gantinya, para pendukung Gibran membentuk relawan kemanusiaan yang bertugas mencegah penyebaran virus corona.
Bagus juga memastikan bahwa Gibran sama sekali tidak melakukan kegiatan politik sejak pandemi menerjang, termasuk menjalin lobi dengan partai politik lain. Menurut John, anak sulung Presien Joko Widodo itu sedang berkonsentrasi mengajak masyarakat, khususnya pemengaruh, untuk bersama-sama mencegah penyebaran Covid-19.
John enggan mengomentari keputusan Ketua Dewan Pimpinan Cabang Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Surakarta, F.X. Hadi Rudyatmo, yang menolak pengunduran Achmad Purnomo dari pencalonan Wali Kota Solo. Purnomo adalah rival Gibran dalam mendapatkan rekomendasi dari Dewan Pimpinan Pusat PDIP. “Biarkan masyarakat menilai masing-masing elektabilitas calon,” kata John.
John mengatakan Gibran dibantu sekitar 50 relawan kemanusiaan yang menyalurkan bantuan setiap hari. Hingga 3 Juni lalu, Gibran telah mengirim 21.288 paket bahan pokok, 13.200 batang sabun, 28.430 lembar masker, 1.000 botol hand sanitizer, 5.300 alat pelindung diri, 50.820 kemasan vitamin, dan melakukan 19 ribu kali penyemprotan disinfektan di 47 titik. Semua sumbangan tersebut, ucap John, berasal dari dana pribadi Gibran.
Ketua Dewan Pimpinan Pusat PDIP, Djarot Saiful Hidayat, berujar partainya masih memantau dinamika politik di lapangan. Sejauh ini, tutur dia, DPP PDIP belum memutuskan siapa yang bakal diusung sebagai calon Wali Kota Surakarta dalam pemilihan kepala daerah 2020. "Yang terjadi di lapangan akan menjadi pertimbangan bagi DPP dalam mengambil keputusan," ucap Djarot.
Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia, Adi Prayitno, menyatakan peluang Gibran untuk mendapat restu dari Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri lebih besar ketimbang Purnomo. Hal itu bisa dimengerti lantaran Gibran merupakan anak Jokowi yang sudah menjadi komoditas politik penting.
"Akibatnya, proses pemilihan calon yang seharusnya telah selesai (di tingkat pengurus kota PDIP), harus bertingkat (ke Dewan Pimpinan Daerah dan Dewan Pimpinan Pusat)," ucap Adi.
Menurut Adi, konstelasi politik di Solo mendadak berubah ketika Gibran memproklamasikan diri sebagai bakal calon wali kota dari PDIP. Posisinya sebagai anak presiden diperkirakan bakal menghasilkan tingkat elektoral yang besar dan berpotensi diperebutkan banyak partai.
Adi memperkirakan persaingan antara Purnomo dan Gibran akan memicu konflik kecil di internal partai. Perseteruan, dia menambahkan, akan terjadi antara kelompok elite dan akar rumput. “Hal ini akan melahirkan apatisme politik dari pejabat ataupun kader PDIP di daerah."
AVIT HIDAYAT