JAKARTA - Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, kemarin, mengumumkan nama pasangan calon kepala dan wakil kepala daerah yang akan diusung dalam pemilihan kepala daerah 2020. Acara pengumuman yang dihadiri Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri ini merupakan acara pengumuman gelombang pertama.
Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto mengatakan, dari 50 pasangan yang sudah diputuskan, pihaknya baru mengumumkan 48 pasangan dan sebagian besar adalah kader PDIP yang dapat dicalonkan sendiri oleh partai berlambang banteng ini. Namun Hasto menyatakan masih terbuka peluang membangun kerja sama dengan partai lain, khususnya partai pendukung pemerintah.
"Kami terus mengupayakan konsolidasi pemerintah antara pusat, provinsi, kabupaten, dan kota dapat dijalankan dengan sebaik-baiknya," katanya saat ditemui di kantor Dewan Pimpinan Pusat PDIP, Jakarta, kemarin. Ia mengimbuhkan, dua daerah yang belum diumumkan masih memerlukan dukungan dari partai lain, seperti Kabupaten Lamongan. Mereka juga berencana bekerja sama dengan Partai Kebangkitan Bangsa.
Menurut Hasto, PDIP menargetkan pengumuman semua nama calon yang diusung akan selesai pada Maret mendatang. Ia enggan menyampaikan statistik berapa calon inkumben dan kader PDIP yang diusung. Penelusuran Tempo mendapati bahwa sebagian besar calon kepala ataupun wakil kepala daerah yang dijagokan adalah kader PDIP.
Mengenai calon Wali Kota Solo, Hasto menyampaikan akan diumumkan pada gelombang berikutnya. Ia beralasan calon kepala daerah Kota Solo urung diumumkan karena keterbatasan tempat. Partai, kata dia, memutuskan mengumumkan pasangan calon secara bertahap hingga akhir Maret. Salah satu bakal calon Wali Kota Solo dari PDIP adalah Gibran Rakabuming Raka.
Dalam Rapat Kerja Nasional I PDIP pada Januari lalu, partai berlambang banteng itu menargetkan kemenangan 60 persen dari total 270 daerah yang menyelenggarakan pemilihan tahun ini. "Yang diumumkan hari ini menjadi target untuk dimenangkan," ujar Hasto. Kepala Badan Pemenangan Pemilu PDIP, Bambang Wuryanto, memastikan pengumuman pasangan calon kepala daerah Solo dan Medan akan diumumkan di gelombang kedua. "Tanggal 3 Maret," ucapnya.
Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri mengaku trauma karena salah satu calon kepala daerah yang diusungnya di pemilihan kepala daerah 2018 terkena operasi tangkap tangan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi. "Coba bayangin, hanya tinggal beberapa hari, tahu-tahu Marianus Sae dinyatakan (sebagai tersangka). Daakk!," katanya saat memberikan pengarahan kepada calon kepala daerah.
Megawati menilai momen penetapan tersangka itu tidak adil karena semestinya dilakukan jauh hari sebelum kampanye. "Kalau memang anak-anak saya mau diambil, ya, waktunya sekarang ini."
Dari pengalaman itulah, Megawati terus mengingatkan calon pasangan kepala daerah yang diusung partainya untuk bekerja dengan baik ketika memimpin daerahnya.
Dalam pemilihan kepala daerah 2018, PDIP mengusung Marianus Sae sebagai calon Gubernur Nusa Tenggara Timur. Beberapa hari sebelum masa kampanye, tepatnya pada 11 Februari 2018, Marianus ditangkap KPK. Sehari setelahnya, Marianus ditetapkan sebagai tersangka suap sejumlah proyek di Kabupaten Ngada, NTT, untuk membiayai kampanye. Pemilihan itu akhirnya dimenangi Viktor Laiskodat dari Partai NasDem. FRISKI RIANA | DIKO OKTARA
Mayoritas Calon Kepala Daerah PDIP Berasal dari Lingkup Internal