JAKARTA - Komisi Pemberantasan Korupsi memantau tiga lokasi yang diduga menjadi tempat persembunyian bekas Sekretaris Mahkamah Agung, Nurhadi. Pelaksana tugas juru bicara KPK, Ali Fikri, mengatakan ada lebih dari tiga lokasi yang diawasi oleh tim penyidik antirasuah. "Lebih dari tiga tempat. Kami pastikan tidak hanya satu tempat. Tidak hanya di Jakarta, di luar Jakarta juga. Kami melakukan pemantauan," kata dia di Jakarta, kemarin.
Ali enggan membeberkan di mana persisnya lokasi-lokasi yang dipantau tim penyidik. Tapi dia mengatakan informasi tempat persembunyian Nurhadi di Jakarta juga menjadi target pemantauan. "Info yang di Jakarta, itu hanya salah satunya," ujarnya.
Nurhadi masuk daftar pencarian orang alias buron lembaga antirasuah setelah dua kali mangkir dari panggilan penyidik untuk diperiksa sebagai tersangka suap dan gratifikasi pengurusan perkara di pengadilan. Karena Nurhadi mangkir berkali-kali, akhirnya penyidik menjemput paksa. Tapi Nurhadi tak ditemukan, sehingga dia ditetapkan sebagai buron.
Selain Nurhadi, KPK menetapkan dua orang lainnya sebagai buron. Mereka adalah menantu Nurhadi, Rezky Herbiyono, dan Direktur PT Multicon Indrajaya Terminal, Hiendra Soenjoto. Ketiganya ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus dugaan pengaturan perkara di Mahkamah Agung sejak 16 Desember tahun lalu. Nurhadi dituding menerima suap sembilan lembar cek dari PT Multicon Indrajaya Terminal serta gratifikasi sebesar Rp 46 miliar.
Informasi bahwa Nurhadi berada di Jakarta disampaikan oleh Direktur Lokataru, Haris Azhar. Ia mengatakan sudah melakukan investigasi dan menemukan bukti bahwa Nurhadi tinggal di salah satu apartemen mewah di Sudirman Central Business District alias SCBD. "Apartemen itu enggak gampang diakses oleh publik. Lalu ada juga tambahannya, dilindungi oleh apa namanya pasukan yang sangat luar biasa itu," kata pengacara salah satu saksi kunci dalam kasus korupsi yang menjerat Nurhadi tersebut.
Menurut Haris, KPK sebetulnya sudah mengetahui posisi Nurhadi. Tapi mereka tak berani menangkapnya karena adanya perlindungan itu. Bahkan dia menilai KPK sengaja tak menangkap Nurhadi. "Mereka mendapat proteksi perlindungan yang golden premium protection. KPK kok jadi kayak penakut begini, enggak berani ambil orang tersebut," kata dia.
Informasi yang sama juga disampaikan oleh Koordinator Masyarakat Antikorupsi Indonesia, Boyamin Saiman. Berdasarkan keterangan informannya, Boyamin memastikan apartemen Nurhadi berada di distrik 8 Jalan Senopati, kawasan elite SCBD Senayan. Tapi, menurut informasi yang dia terima, Nurhadi memiliki banyak properti di Jakarta. Selain apartemen di SCBD, Nurhadi mempunyai rumah di Jalan Patal Senayan Nomor 3B, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. "Informasinya, Nurhadi berada di salah satu properti itu," kata Boyamin.
Tak hanya memberikan informasi soal keberadaan Nurhadi, Boyamin juga mengatakan mendapat informasi mengenai keberadaan Royani. Ia adalah sopir Nurhadi yang menjadi saksi kunci dalam perkara suap Lippo Group. Perkara itu juga menyeret nama Nurhadi. Tapi Royani menghilang setelah KPK berusaha mengejarnya. Menurut informasi yang diterima Boyamin, ada yang melihat Royani bersama dengan Nurhadi sekitar tiga bulan yang lalu. "Tiga bulan lalu sopirnya yang bernama Royani masih bareng Nurhadi di sekitar Senayan," ujar dia.
Pengacara Nurhadi, Maqdir Ismail, mengatakan tidak tahu keberadaan kliennya saat ini. Tapi, menurut dia, alamat rumah Nurhadi hanya berada di Jalan Hang Lekir V Nomor 6, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. "Ini alamat yang digunakan untuk memberi kuasa kepada kami," ujarnya. ROSSENO AJI NUGROHO | MAYA AYU PUSPITASARI
KPK Mengklaim Awasi Sejumlah Lokasi ‘Persembunyian’ Nurhadi