Homepage
  • login/register
  • Home
  • Berita Utama
  • Editorial
  • Nasional
  • Ekonomi
  • Metro
  • Internasional
  • Olahraga
  • Sains
  • Seni
  • Gaya Hidup
  • Info Tempo

koran tempo

28
Desember
2019
Dukung Independensi Tempo
  • Home
  • Berita Utama
  • Nasional
  • Ekonomi
  • Metro
  • Sains
  • Editorial
  • Opini
  • Info Tempo
  • Cari Angin
SebelumnyaNasional 1/2 Selanjutnya
Nasional

Konflik di Nduga Jadi Alasan Wakil Bupati Mundur

Pemerintah tak akan tarik aparat TNI dan Polri dari Nduga, Papua.

Edisi, 28 Desember 2019
Profile
Tempo
Wakil Bupati Kabupaten Nduga Wentius Nimiangge (kiri kedua) usai bertemu Presiden Joko Widodo di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, 23 Januari 2018. TEMPO/Friski Riana

JAKARTA - Konflik berkepanjangan di Kabupaten Nduga yang mengorbankan warga sipil menjadi alasan bagi Wakil Bupati Nduga, Papua, Wentius Nimiangge, meletakkan jabatannya. Ia mengundurkan diri di hadapan warga Nduga seperti yang terungkap di dalam sebuah video yang beredar di media sosial pada Senin lalu.

Wentius mengatakan konflik yang tak kunjung berhenti dengan korban warga sipil menjadi alasan ia mundur dari jabatannya. "Betul saya bicara (mundur dari jabatan). Ini pembunuhan terus terjadi," kata dia melalui sambungan telepon, kemarin.

Menurut Wentius, penembakan di Nduga terus terjadi meski dalam suasana Natal. Ia berharap masyarakat di Nduga dapat berkumpul dan bersukacita bersama keluarga merayakan Natal. Namun, kata dia, harapan itu tidak terwujud. Tahun ini, kata dia, merupakan tahun kedua warga Nduga tak merayakan Natal dengan khidmat. "Ini suasana Natal, tapi kami urus mayat terus. Kemanusiaannya ditaruh di mana?" ucapnya.

Wentius menyatakan sudah memendam kekecewaannya sejak berbulan-bulan lalu karena para pengambil kebijakan pada tataran lebih tinggi dia anggap tak mampu membantu penyelesaian konflik di Nduga. Puncak kekecewaannya terjadi ketika sopirnya yang bernama Hendrik Lokbere tewas ditembak orang tak dikenal pada 20 Desember lalu.

W251bGwsIjIwMjEtMDQtMTUgMTc6MjQ6MzgiXQ

Wentius mengatakan lebih baik menghidupi keluarga dia dengan pekerjaan lain dibanding memakai hasil sebagai pejabat daerah yang warganya dilanda ketakutan. Ia merasa bupati dan wakil bupati ada karena rakyat sehingga tidak adil jika ia hanya duduk manis di jabatannya dan melupakan nasib rakyatnya. Ia memastikan langkahnya ini bukan merupakan bentuk manuver politik.

Kabar mundurnya Wakil Bupati Nduga tersebar di media sosial pada 24 Desember lalu. Akun Twitter @jayapuraupdate sempat mengunggah tiga buah foto yang berisi seorang pria, yang dalam keterangannya disebut sebagai Wakil Bupati Nduga Wentius Nimiangge, tengah berdiri di hadapan banyak orang. Adapun konflik antara kelompok bersenjata yang mengklaim dirinya sebagai Organisasi Papua Merdeka dan aparat keamanan sudah terjadi di Nduga sejak Desember 2018.

Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Mahfud Md. membantah kabar mengenai ajudan atau sopir Wentius Nimiangge yang tewas tertembak oleh tentara atau polisi. Ia mengungkapkan hal ini sudah dikonfirmasi oleh kedua instansi tersebut. "Itu (penembakan) enggak ada ternyata. Sebabnya jangan terprovokasi oleh yang sifatnya manuver politik," ucapnya ketika ditemui di kantornya, kemarin.

Mahfud yang menggelar rapat koordinasi bersama sejumlah instansi di kantornya menjelaskan pendekatan di Papua adalah kesejahteraan. Setiap kementerian diminta berkoordinasi untuk menjalankan program di Papua. Ia juga menegaskan akan mengupayakan penegakan hukum di Papua jika ditemukan pejabat yang menyalahgunakan keuangan negara.

Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian mengatakan belum menerima surat pengunduran diri Wakil Bupati Nduga Wentius Nimiangge. Jadi, kata Tito, Kementerian belum bisa memproses ihwal kabar pengunduran diri itu. Ia menuturkan telah meminta bantuan Kepala Kepolisian Daerah Papua dan Badan Intelijen Negara untuk menghubungi Wentius. "Mengundurkan diri bener-an apa tidak. Kalau mengundurkan diri, ya, keluarkan surat, nanti kami proses," kata Tito di Kompleks Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, kemarin.

Tito mengatakan telah meminta Kepala Kepolisian RI Jenderal Idham Azis untuk menindak anggota yang diduga melanggar hukum. "Diproses kemudian diinvestigasi. Kalau terbukti, pasti ada sanksi. Kalau enggak terbukti, ya, mungkin dianggap ada kontak tembak. Ini tergantung hasil investigasi," tuturnya.

Tito mengungkapkan pengiriman pasukan TNI-Polri ke Papua tidak lepas dari peristiwa penembakan 34 pekerja PT Istaka Karya oleh kelompok Egianus Kogoya pada tahun lalu. Ia menyatakan seandainya ada permintaan penarikan pasukan dari Papua tak akan mudah dilakukan. Ia beralasan, jika pasukan TNI Polri ditarik, belum tentu keamanan di sana kondusif. "Ada enggak, jaminan tidak akan terulang kekerasan kepada masyarakat di situ. Karena masyarakat membutuhkan perlindungan, kami datang ke sana," kata Tito. AHMAD FAIZ | JUBI | DIKO OKTARA


Konflik di Nduga Jadi Alasan Wakil Bupati Mundur

 

 


SebelumnyaNasional 1/2 Selanjutnya

Hubungi Kami:

Alamat : Gedung TEMPO, Jl. Palmerah Barat No.8, Jakarta Selatan, 12210

Informasi Langganan :

Email : cs@tempo.co.id

Telepon : 021 50805999 || Senin - Jumat : Pkl 09.00 - 18.00 WIB

Telp/SMS/WA : 0882-1030-2525 | 0882-1023-2343 | 0887-1146-002 || Senin - Minggu : Pkl 08.00 - 22.00 WIB

Informasi Lainnya :

Telp/SMS/WA : 0882-1030-2828 || Senin - Minggu : Pkl 08.00 - 22.00 WIB

Komentar

Berita Terkait

  • Konflik di Nduga Jadi Alasan Wakil Bupati Mundur
  • Pelemahan KPK Dinilai Sistematis

    Berita Lainnya

  • Cover Story

    Peneror Novel Masih Berkabut

    Polisi mengumumkan dua tersangka penyerang Novel Baswedan, yang disebutkan sebagai anggota kepolisian.

    28 Desember 2019
  • Berita Utama

    Penyidik Periksa Tempat Dinas Tersangka Penyerang Novel

    Polisi mengklaim sudah tujuh kali melakukan olah tempat kejadian perkara dan memeriksa 73 saksi.

    28 Desember 2019
  • Berita Utama

    Penetapan Dua Tersangka Penyerang Novel Dipandang Janggal

    Empat hari sebelumnya, polisi mengabari jaksa bahwa identitas pelaku belum diketahui.

    28 Desember 2019
  • Cari angin

    2020

    Apa rencana kalian pada 2020? Pertanyaan yang klise, tapi tetap menjadi obrolan menarik.

    28 Desember 2019
  • Buku

    Jepang di Sana dan Sini

    Buku ini memperlihatkan bagaimana kebudayaan populer Jepang dirayakan di negeri asalnya sendiri.

    28 Desember 2019
  • Tamu

    Ketua Komisi I DPR, Meutya Hafid: Saya Bisa Begini karena Demokrasi

    Meutya Hafid masih ingat betul hari-hari pertamanya menjadi jurnalis pada 2000-an. Waktu itu, pos liputan pertamanya adalah kompleks Dewan Perwakilan Rakyat, Senayan, Jakarta.

    28 Desember 2019
  • Sastra

    Kanibal

    Setelah kabar pembunuhan Verhoeven yang dilakukan oleh orang kaya Banda, aku mendengar kabar dari beberapa agen dagang Inggris bahwa situasi di Kepulauan Banda sedang tidak baik-baik saja.

    28 Desember 2019
  • Perjalanan

    Di Veliky Novgorod, Sejarah Rusia Dimulai

    Berbeda dengan Moskow dan Saint Petersburg yang ramai dan sibuk, Veliky Novgorod tampak sederhana, apa adanya, dan cantik.

    28 Desember 2019
  • iTempo

    Android 2-in-1 Pengganti Laptop

    Bekerja dengan tablet hibrida tak secepat di laptop normal, tapi bisa sebagai pengganti.

    28 Desember 2019
  • Profil

    Putri yang Tak Mempan Dirisak

    Sejak kecil, Jesica Fitriana bermimpi ingin menjadi seorang putri, layaknya para princess di dongeng Disney. Risakan dari orang sekitar tak membuatnya berkecil hati.

    28 Desember 2019
  • Topik

    Liburan Mewah di Alam Terbuka

    Dua tenda berwarna putih sebesar minibus serta tiga tenda lain yang berukuran separuhnya menyebar di antara pohon-pohon pinus di kaki bukit Gunung Pancar, Sentul, Bogor, Jawa Barat.

    28 Desember 2019
  • Fotografi

    Pahlawan Sampah

    Fakta menyedihkan disampaikan dalam World Economic Forum pada 2016: lebih dari 150 juta ton sampah plastik mencemari samudra.

    28 Desember 2019
  • Ilmu dan Teknologi

    Transaksi Modern di Warung Kelontong

    Ada lebih dari 5.000 warung yang dikelola oleh Warung Pintar.

    28 Desember 2019
  • Seni

    Timbangan Standar Kecantikan

    Ernest Prakasa menyentil masalah body shaming. Lugas, ringan, tapi menohok.

    28 Desember 2019
  • Ekonomi dan Bisnis

    Kepadatan Kendaraan Berlanjut hingga Akhir Pekan

    Arus pelancong ke luar Jakarta masih tinggi.

    28 Desember 2019
  • Metro

    Menyongsong Matahari Baru di Kepulauan Seribu

    Pusat perayaan pergantian tahun dipusatkan di Pulau Tidung.

    28 Desember 2019
  • Nasional

    Konflik di Nduga Jadi Alasan Wakil Bupati Mundur

    Pemerintah tak akan tarik aparat TNI dan Polri dari Nduga, Papua.

    28 Desember 2019
  • Internasional

    Kekerasan Berlebihan untuk Meredam Protes di India

    Sedikitnya 27 orang tewas selama dua pekan protes menentang aturan anti-Islam.

    28 Desember 2019
  • Nasional

    Pelemahan KPK Dinilai Sistematis

    Presiden Jokowi pernah mengatakan keinginan agar KPK lebih berfokus pada pencegahan.

    28 Desember 2019
  • Daftar Iklan Baris

    Iklan Pengumuman

    Iklan Pengumuman

    27 Desember 2019
  • Olah Raga

    Pembuktian Empat Besar di 2020

    Dalam satu dekade terakhir, turnamen tenis seri Grand Slam tunggal putra dikuasai empat nama: Novak Djokovic, Rafael Nadal, Roger Federer, dan Andy Murray.

    28 Desember 2019
  • Olah Raga

    Menggoda Pogba

    Real Madrid dikabarkan akan mengajukan penawaran baru untuk Paul Pogba.

    28 Desember 2019
  • Olah Raga

    The Reds Semakin di Depan

    Trent Alexander-Arnold menjadi bintang dalam laga ini.

    28 Desember 2019
Koran Tempo
  • TEMPO.CO
  • Majalah Tempo
  • Majalah Tempo English
  • Koran Tempo
  • Tempo Institute
  • Indonesiana
  • Tempo Store
  • Tempo.co English

© 2018 PT. Info Media Digital, All right reserved