Homepage
  • login/register
  • Home
  • Berita Utama
  • Editorial
  • Nasional
  • Ekonomi
  • Metro
  • Internasional
  • Olahraga
  • Sains
  • Seni
  • Gaya Hidup
  • Info Tempo

koran tempo

21
Desember
2019
Dukung Independensi Tempo
  • Home
  • Berita Utama
  • Nasional
  • Ekonomi
  • Metro
  • Sains
  • Editorial
  • Opini
  • Info Tempo
  • Cari Angin
SebelumnyaNasional 1/2 Selanjutnya
Nasional

Komposisi Dewan Pengawas Dianggap Pemanis Pelemahan KPK

Masalah pemberantasan korupsi terletak pada sistem yang buruk dalam Undang-Undang KPK hasil revisi.

Edisi, 21 Desember 2019
Profile
Tempo
Dewan Pegawas KPK periode 2019-2023 (dari kiri) Syamsuddin Haris, Harjono, Artidjo Alkostar, Tumpak Hatorangan Panggabean dan Albertina Ho bersama sebelum upacara pelantikan Pimpinan dan Dewan Pengawas KPK di Istana Negara, Jakarta, kemarin. TEMPO/Subekti

JAKARTA - Pegiat antikorupsi menilai komposisi anggota Dewan Pengawas Komisi Pemberantasan Korupsi memang diisi oleh figur yang cukup berintegritas. Tapi mereka menganggap pemilihan figur berintegritas tersebut sebagai manipulasi dari upaya pelemahan pemberantasan korupsi yang selama ini berlangsung.

Direktur Pusat Kajian Antikorupsi (Pukat) Universitas Gadjah Mada, Zainal Arifin Mochtar, mengatakan tidak ragu akan kualitas dan integritas lima anggota Dewan Pengawas KPK periode 2019-2023, yang dilantik Presiden Joko Widodo kemarin. Tapi dia menilai cara Presiden Jokowi memasukkan orang-orang yang dianggap baik ke dalam sistem yang buruk akibat Undang-Undang KPK hasil revisi ibarat memberi permen untuk memperlihatkan sedikit kemajuan dari sesuatu yang sudah ditarik mundur jauh ke belakang. "Jangan lupakan dosa (pemerintah) yang menarik mundur (agenda pemberantasan korupsi) jauh sekali," kata Zainal.

Ia mengatakan tantangan terbesar anggota Dewan Pengawas saat ini adalah membuat prosedur operasional standar untuk menyetujui kegiatan-kegiatan pro justitia, seperti penyadapan, penggeledahan, dan penyitaan. "Kemungkinannya Dewan Pengawas akan berantem dengan komisioner," ujarnya.

Direktur Pusat Studi Konstitusi dari Universitas Andalas, Feri Amsari, menguatkan pendapat Zainal. Feri mengatakan masalahnya bukan soal figur anggota Dewan Pengawas semata, melainkan ada sistem pemberantasan korupsi yang buruk akibat revisi Undang-Undang KPK pada September lalu. Sistem buruk itu membuat banyak tahapan yang harus dilalui untuk pemberantasan korupsi. "Ibarat tudung makannya bagus dan indah, tapi makanan di dalamnya basi," kata Feri.

W251bGwsIjIwMjEtMDQtMTYgMTE6MjA6MzYiXQ

Senada, peneliti dari Indonesia Corruption Watch, Kurnia Ramadhana, mengatakan konsep Dewan Pengawas di tubuh KPK sudah keliru sejak awal. Maka, siapa pun figur yang dilantik sebagai anggota Dewan Pengawas, hal itu tak akan mengubah potensi pelemahan pemberantasan korupsi. "Wajar publik khawatir ada dugaan intervensi oleh Presiden," kata Kurnia.

Kemarin, Presiden Jokowi melantik lima pemimpin KPK dan lima anggota Dewan Pengawas KPK periode 2019-2023. Kelima anggota Dewan Pengawas itu adalah Tumpak Hatorangan Panggabean, Syamsuddin Haris, Harjono, Albertina Ho, dan Artidjo Alkostar. Sedangkan kelima pemimpin KPK itu adalah Firli Bahuri, Alexander Marwata, Nurul Ghufron, Lili Pintauli Siregar, dan Nawawi Pomolango. Kelimanya menggantikan empat pemimpin KPK demisioner, yaitu Agus Rahardjo, Saut Sitomorang, Laode Muhammad Syarif, dan Basaria Panjaitan. Kecuali Alexander Marwata, pemimpin KPK periode lalu yang kembali terpilih pada periode ini (lihat infografis).

Presiden Jokowi mengatakan komposisi lima anggota Dewan Pengawas itu merupakan figur yang berintegritas. Ia mencontohkan memilih Tumpak karena pernah menjadi Ketua KPK pada 2009. "Beliau memiliki latar belakang pengalaman berkaitan dengan KPK. Saya kira itu," kata Jokowi.

Adapun Tumpak mengapresiasi kritik publik terhadap Dewan Pengawas. Ia mengatakan kritik itu bakal memotivasi lembaganya dalam bekerja. "Bagi kami, enggak ada masalah dengan sikap skeptis masyarakat," katanya. Ia juga berjanji akan segera menyusun buku manual mengenai hubungan kerja antara Dewan Pengawas dan pemimpin KPK.

Harjono juga meminta masyarakat memberi kesempatan mereka bekerja, barulah menilai kinerja Dewan Pengawas. "Ya, kita tunggu saja. Soalnya kami belum kerja. Apakah kami menyandera ataukah kami semua bekerja," kata Harjono. EGI ADYATAMA | DIKO OKTARA


Komposisi Dewan Pengawas Dianggap Pemanis Pelemahan KPK

 


SebelumnyaNasional 1/2 Selanjutnya

Hubungi Kami:

Alamat : Gedung TEMPO, Jl. Palmerah Barat No.8, Jakarta Selatan, 12210

Informasi Langganan :

Email : cs@tempo.co.id

Telepon : 021 50805999 || Senin - Jumat : Pkl 09.00 - 18.00 WIB

Telp/SMS/WA : 0882-1030-2525 | 0882-1023-2343 | 0887-1146-002 || Senin - Minggu : Pkl 08.00 - 22.00 WIB

Informasi Lainnya :

Telp/SMS/WA : 0882-1030-2828 || Senin - Minggu : Pkl 08.00 - 22.00 WIB

Komentar

Berita Terkait

  • Komposisi Dewan Pengawas Dianggap Pemanis Pelemahan KPK
  • Wadah Pegawai KPK Minta Prosedur Kerja Segera Dibuat

    Berita Lainnya

  • Cover Story

    Mudik Lebih Awal

    Kementerian Perhubungan memperkirakan puncak arus mudik liburan Natal dan tahun baru terjadi mulai kemarin hingga hari ini.

    21 Desember 2019
  • Berita Utama

    Puncak Arus Liburan Akhir Tahun Berlangsung Dua Hari

    Sebanyak 60 persen pelancong memadati jalur darat.

    21 Desember 2019
  • Berita Utama

    Jalan Tol Cikampek Satu Arah

    Skema lawan arus juga akan diberlakukan jika terjadi kepadatan kendaraan di ujung timur jalan tol layang di Karawang Barat.

    21 Desember 2019
  • Cari angin

    Selamat Natal

    Hari raya Natal datang dalam hitungan hari. Kepada yang merayakan, perkenankan saya mengucapkan "Selamat Hari Natal, semoga kedamaian senantiasa hadir di bumi ini".

    21 Desember 2019
  • Buku

    Tragedi, Kebebasan, dan Pengetahuan

    Novel ini menginterpretasikan kisah Adam dan Hawa. Gelap, tapi cerdik sekaligus filosofis.

    21 Desember 2019
  • Tamu

    Nicholas Saputra: Orang Kebingungan terhadap Isu Perubahan Iklim

    Nicholas Saputra, 35 tahun, mengawali karier di dunia film saat menjadi siswa Sekolah Menengah Atas Negeri 8, Jakarta.

    21 Desember 2019
  • Sastra

    Catatan Seorang Veteran

    Setelah jasadnya diangkat dari sebuah selokan di pinggir perumahan, salah seorang menyodorkan sebuah buku kecil hitam kusam kepadaku dengan rasa prihatin.

    21 Desember 2019
  • Sastra

    Agung dan Tangguh

    Sedikit darah, berlebih atau tidak, ujarnya, Ia tangguh juga agung, begitu tangguh

    21 Desember 2019
  • Perjalanan

    Berburu Kuliner di Pasar Natal Wina

    Setiap tahun, pada pertengahan November hingga mendekati Natal, beberapa tempat dan obyek wisata di Wina mendadak disulap menjadi pasar Natal.

    21 Desember 2019
  • iTempo

    Serangan Malware Berkedok Film Baru

    Ada lebih dari 30 situs web palsu menyamar sebagai akun resmi film Star Wars terbaru.

    21 Desember 2019
  • Fotografi

    Hobi Gurih Memotret Kuliner

    Bagi anggota komunitas ini, menikmati cita rasa kuliner bukan hanya melalui lidah. Memotret adalah cara lain yang tak kalah menyenangkan.

    21 Desember 2019
  • Topik

    Berbagi cerita demi Memupus Trauma

    Sejumlah komunitas memberi pendampingan kepada ibu-ibu muda yang pernah mengalami trauma. Agar pengalaman buruk ibu tak berdampak kepada anaknya.

    21 Desember 2019
  • Topik

    Yang Bangkit Lalu Berbagi

    Pernah terpuruk karena depresi, perempuan ini bangkit, lalu membentuk komunitas berbagi cerita kepada sesama ibu-ibu yang mengalami gangguan kesehatan mental.

    21 Desember 2019
  • Fotografi

    Saraswati Tanah Pasundan

    Satu per satu nampan berisi persembahan dijunjung keluar dari Pura Agung Wira Loka Natha di Cimahi, Jawa Barat.

    21 Desember 2019
  • Ilmu dan Teknologi

    Dokter Robot untuk Tanaman

    Aplikasi Neurafarm kerap memenangi penghargaan internasional.

    21 Desember 2019
  • Seni

    Butoh Katsura hingga Roh Indonesia

    Solo Butoh#2 menghadirkan para maestro butoh dari Jepang dan seniman butoh.

    21 Desember 2019
  • Ekonomi dan Bisnis

    Bank Kian Selektif Salurkan Kredit

    Risiko kredit macet kian meningkat.

    21 Desember 2019
  • Nasional

    Komposisi Dewan Pengawas Dianggap Pemanis Pelemahan KPK

    Masalah pemberantasan korupsi terletak pada sistem yang buruk dalam Undang-Undang KPK hasil revisi.

    21 Desember 2019
  • Nasional

    Wadah Pegawai KPK Minta Prosedur Kerja Segera Dibuat

    Agus Rahardjo menyerahkan pembuatan mekanisme kerja internal kepada Firli Bahuri.

    21 Desember 2019
  • Internasional

    Kunjungan Bersejarah Rouhani ke Jepang

    Ia menjadi Presiden Iran pertama yang berkunjung sejak 2000.

    21 Desember 2019
  • Daftar Iklan Baris

    Iklan Pengumuman

    Iklan Pengumuman

    19 Desember 2019
  • Olah Raga

    Asupan Gizi Atlet Masih Terabaikan

    Tak semua federasi menyiapkan makanan untuk atletnya. Mereka bebas makan apa saja.

    21 Desember 2019
  • Olah Raga

    Kesempurnaan Liverpool

    Mereka juga ingin membalas kekalahan pada 2005.

    21 Desember 2019
  • Olah Raga

    Saatnya Melupakan Kata-kata Mourinho

    Panas-dingin hubungan Lampard dengan bekas mentornya.

    21 Desember 2019
Koran Tempo
  • TEMPO.CO
  • Majalah Tempo
  • Majalah Tempo English
  • Koran Tempo
  • Tempo Institute
  • Indonesiana
  • Tempo Store
  • Tempo.co English

© 2018 PT. Info Media Digital, All right reserved