JAKARTA - Persaingan antara Ketua Umum Partai Golkar inkumben Airlangga Hartarto dan Ketua Bidang Pratama Partai Golkar Bambang Soesatyo untuk merebut kursi ketua umum partai kian memanas. Dua kader partai beringin ini kian gencar bermanuver politik untuk mendulang dukungan.
Airlangga Hartarto mengklaim telah mendapat dukungan 460 suara dari Dewan Pimpinan Daerah (DPD) tingkat kabupaten/kota dan provinsi dari total 557 pemilik suara dalam musyawarah nasional (munas). "Alhamdulillah dukungan terus mengalir, dan sampai sekarang sudah 460 dan masih berjalan," kata Airlangga, kemarin.
Bambang Soesatyo juga menyatakan telah didukung belasan pengurus Golkar tingkat provinsi dan dukungan dari pengurus Golkar tingkat kabupaten/kota. "Mereka ini ingin ada pembaruan di Golkar," kata Bambang.
Ketua Dewan Pimpinan Pusat Partai Golkar, Ace Hasan Syadzily, yang dikenal sebagai pendukung Airlangga, menyatakan saat ini sebagian besar kader partai politik di daerah, baik di tingkat satu maupun dua, telah mendukung Airlangga sebagai calon Ketua Umum Golkar. "Bisa jadi (menang aklamasi)," kata dia di Jakarta, kemarin.
Ace juga menyatakan, siapa pun yang menang dalam munas Golkar nanti, partai akan tetap solid. Beda dukungan di internal partai, kata Ace, jangan sampai mengakibatkan perpecahan yang melahirkan partai baru. "Apalagi Presiden Joko Widodo juga telah berpesan kepada Golkar agar menjaga partai tidak pecah dan melahirkan partai baru seperti sebelumnya," kata Ace.
Bambang Soesatyo pun telah sowan ke sejumlah politikus senior Golkar untuk meminta restu. Ia telah menemui sesepuh Golkar, mantan Presiden B.J. Habibie. Sebelumnya, ia juga berkunjung ke politikus senior Golkar, Fahmi Idris. "Beliau mendukung sebanyak-banyaknya kader Golkar untuk maju, termasuk saya. Tentu, ini membuat saya semakin mantap," kata Bambang, kemarin.
Sesuai dengan Munas Luar Biasa Golkar pada Desember 2017, partai warisan Orde Baru ini bakal menggelar munas pada Desember mendatang. Munas merupakan forum tertinggi partai, yang salah satu agendanya adalah memilih ketua umum. Kubu Bambang Soesatyo berusaha mempercepat pelaksanaan munas menjadi September.
Isu yang dilontarkan kubu Bambang adalah Airlangga gagal memimpin partai yang ditunjukkan dengan tak terpenuhinya target 110 kursi di DPR pada pemilu April lalu. Dalam pemilu lalu, Golkar mendapat 85 kursi dengan total kursi DPR periode 2019-2024 sebanyak 575. Perolehan suara Golkar ini berkurang dibanding hasil Pemilu 2014 sebanyak 91 kursi dengan total kursi DPR periode 2014-2019 sebanyak 560.
Bambang mengatakan manuver perebutan kursi ketua umum kian memanas setelah Airlangga memecat sejumlah kader Golkar yang mendukungnya. Bambang menuding Airlangga berupaya menjegal langkahnya dengan mencopot sejumlah pemimpin dewan pimpinan daerah tingkat dua yang berpihak kepadanya. Namun Airlangga membantah hal itu. "Aturan partai harus ditegakkan," kata Airlangga.
Ketua Majelis Etik Golkar, Muhammad Hatta, mengatakan pencopotan sepuluh ketua DPD Golkar kabupaten/kota di Maluku dan Ketua DPD Golkar Cirebon beberapa waktu lalu tak melanggar aturan partai. "Kami lihat tidak ada yang menyimpang. Selama ini, yang ditindak juga tidak melapor ke Majelis Etik," kata dia.
DEWI NURITA | BUDIARTI UTAMI PUTRI | AVIT HIDAYAT