SBY Mendeteksi Kerawanan Setelah Pemilu
JAKARTA -- Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menginstruksikan Kepolisian RI dan Tentara Nasional Indonesia agar tetap bersiaga pasca-pemungutan suara dalam pemilihan umum presiden, 9 Juli mendatang. Presiden menilai potensi ancaman yang tinggi muncul karena perbedaan elektabilitas antara Prabowo Subianto-Hatta Rajasa dan Joko Widodo-Jusuf Kalla sangat tipis. "Ancaman kekisruhan itu akan terjadi kalau yang kalah tidak mau menerima hasil pemungutan
...
Berlangganan untuk lanjutkan membaca.
Kami mengemas berita, dengan cerita.
Manfaat berlangganan Tempo Digital? Lihat Disini