JAKARTA - Kementerian Agama memutuskan 1 Ramadan 1435 Hijriah jatuh pada Ahad, 29 Juni 2014. Menteri Agama Lukman Hakim Syaifuddin mengatakan hilal belum terlihat penuh hingga kemarin. "Tidak satu pun para saksi yang ditunjuk berhasil melihat hilal," katanya.
Pemantauan hilal dilakukan di 63 titik di seluruh Indonesia. Berdasarkan laporan para saksi, ketinggian hilal tak mencapai 1 derajat.
Anggota Badan Hisab dan Rukyat Kementerian Agama, Cecep Nurwendaya, mengimbuhkan posisi bulan sudah ijtima atau konjungsi. Namun ketinggian hilal baru mencapai 0,62 derajat.
Berdasarkan pemantauan yang dilakukan Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan), posisi bulan hingga semalam masih berada di bawah ufuk. "Untuk wilayah Sumatera dan Jawa, bulan sudah di atas ufuk, namun masih kurang dari 2 derajat," kata Ketua Lapan Thomas Djamaluddin kemarin.
Akibat posisi bulan ini, organisasi massa Muhammadiyah memutuskan awal puasa jatuh pada hari ini. Sedangkan pemerintah dan ormas Islam lainnya menetapkan 1 Ramadan pada Ahad. Meski awal puasa berbeda, kata Thomas, hari raya Idul Fitri akan dirayakan secara serentak.
Ketua Bidang Tarjih dan Tajdid Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Yunahar Ilyas, mengatakan perbedaan awal puasa disebabkan oleh perbedaan perhitungan. Muhammadiyah sudah memutuskan awal Ramadan sejak 8 Mei lalu dengan menggunakan metode hisab hakiki wujudul hilal untuk menentukan awal bulan. NUR ALFIYAH | ANWAR SISWADI | SAID HELABY