maaf email atau password anda salah


Ujian Nasional SMP

Nama Jokowi Dijamin Tak Muncul Lagi

JAKARTA - Wakil Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Musliar Kasim menjamin nama calon presiden dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, Joko Widodo, tak akan muncul lagi dalam soal naskah ujian nasional sekolah menengah pertama. "Soal ujian SMP yang ada nama Jokowi sudah kami ganti. Tak enak karena dibawa ke ranah politik," kata Musliar Kasim saat dihubungi kemarin.

Hari ini hingga Kamis, sekitar 3,9 juta siswa SMP mengikuti ujian nasional secara serentak. Soal ujian nasional sempat diributkan karena pekan lalu ditemukan nama Jokowi kembali muncul dalam naskah ujian bahasa Indonesia tingkat SMP yang dikirim, antara lain, ke Bali, Yogyakarta, dan Kalimantan Tengah.

arsip tempo : 171388085217.

. tempo : 171388085217.

JAKARTA - Wakil Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Musliar Kasim menjamin nama calon presiden dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, Joko Widodo, tak akan muncul lagi dalam soal naskah ujian nasional sekolah menengah pertama. "Soal ujian SMP yang ada nama Jokowi sudah kami ganti. Tak enak karena dibawa ke ranah politik," kata Musliar Kasim saat dihubungi kemarin.

Hari ini hingga Kamis, sekitar 3,9 juta siswa SMP mengikuti ujian nasional secara

...

Berlangganan untuk lanjutkan membaca.
Kami mengemas berita, dengan cerita.

Manfaat berlangganan Tempo Digital? Lihat Disini

PILIHAN TERBAIK

Rp 54.945/Bulan

Aktif langsung 12 bulan, Rp 659.340

  • *Anda hemat -Rp 102.000
  • *Dijamin update hingga 52 edisi Majalah Tempo

Rp 64.380/Bulan

Aktif setiap bulan, batalkan kapan saja

  • *GRATIS untuk bulan pertama jika menggunakan Kartu Kredit

Lihat Paket Lainnya

Berita Lainnya

Konten Eksklusif Lainnya

  • 23 April 2024

  • 22 April 2024

  • 21 April 2024

  • 20 April 2024


Jurnalisme berkualitas memerlukan dukungan khalayak ramai. Dengan berlangganan Tempo, Anda berkontribusi pada upaya produksi informasi yang akurat, mendalam dan tepercaya. Sejak awal, Tempo berkomitmen pada jurnalisme yang independen dan mengabdi pada kepentingan orang banyak. Demi publik, untuk Republik.

Login Langganan