JAKARTA - Partai Demokrat mencopot tiga kadernya dari kepengurusan dalam rapat pleno Dewan Kehormatan kemarin. Sekretaris Dewan Kehormatan Amir Syamsuddin menyatakan pencopotan itu sebagai bagian dari pembersihan kepengurusan dari kader bermasalah, seperti bunyi pernyataan Ketua Dewan Pembina Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono dalam rapat koordinasi di Sentul, Bogor, Jawa Barat, akhir pekan lalu.
"Rapat pleno Dewan Kehormatan telah memutuskan rekomendasi pemberhentian dari jabatan kepengurusan atas tiga kader," kata dia melalui pesan singkat kepada Tempo kemarin.
Susilo Bambang Yudhoyono, di hadapan pengurus daerah Demokrat, menegaskan perlunya pembersihan kepengurusan dari kader yang terindikasi dalam permainan uang panas. Ungkapan itu merupakan sikap Partai Demokrat menanggapi kasus suap wisma atlet SEA Games XXVI di Jakabaring, Palembang, dan proyek pembangunan sarana olahraga di Bukit Hambalang. Kedua proyek itu di bawah Kementerian Pemuda dan Olahraga.
Kasus wisma atlet menyeret mantan Bendahara Umum Partai Demokrat M. Nazaruddin. Ia ditetapkan sebagai tersangka setelah kabur ke Singapura. Namun, dari lokasi persembunyiannya, M. Nazaruddin menyeret sejumlah nama lain, seperti Wakil Ketua Badan Anggaran Mirwan Amir sekaligus Wakil Bendahara Umum Partai Demokrat.
Anggota Badan Anggaran dari Demokrat, Angelina Sondakh, dan I Wayan Koster dari Fraksi PDI Perjuangan, tak luput dari serangan itu. Bahkan Nazaruddin juga menyeret Ketua Umum Demokrat Anas Urbaningrum dan Sekretaris Dewan Pembina Demokrat Andi Mallarangeng. FEBRIYAN