Redenominasi Perlu Stabilitas Ekonomi
Jakarta -- Rencana BI melakukan redenominasi rupiah dikhawatirkan memicu kepanikan masyarakat karena dianggap sanering atau pemotongan nilai mata uang. "Padahal keduanya berbeda," kata ekonom Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, Tony Prasetiantono, kepada Tempo di Jakarta kemarin. Bank sentral bakal kesulitan mensosialisasi wacana ini kepada masyarakat awam.
Untuk menyederhanakan nominal mata uang, inflasi harus berada di level yang rendah, 5 perse
...
Berlangganan untuk lanjutkan membaca.
Kami mengemas berita, dengan cerita.
Manfaat berlangganan Tempo Digital? Lihat Disini