Perjanjian Pertahanan Sulit Diratifikasi
JAKARTA -- Pengamat militer Universitas Indonesia, Andi Widjajanto, mengatakan perjanjian kerja sama pertahanan Indonesia-Singapura, yang diteken hari ini di Istana Tampak Siring, Bali, akan sulit diratifikasi. Alasannya, perjanjian ini lebih menguntungkan Singapura. "Indonesia hampir tidak mendapat keuntungan strategis," ujar Andi kepada Tempo kemarin.
Keuntungan yang diperoleh Singapura, menurut aktivis Pro Patria itu, adalah dapat menikmati fasi
...
Berlangganan untuk lanjutkan membaca.
Kami mengemas berita, dengan cerita.
Manfaat berlangganan Tempo Digital? Lihat Disini