Anak Punk Ditinggal Hijrah
Musik underground, yang menjadi satu komponen dalam perlawanan terhadap Orde Baru, kehilangan massa seiring dengan kebangkitan konservatisme Islam di Indonesia. Hikmawan Saefullah, doktor filosofi dari Murdoch University, Australia, merasakan langsung kehilangan teman band karena anggapan Islam mengharamkan musik.
JAKARTA -- Ada masa ketika Hikmawan Saefullah merasa kesepian. Pada awal 2000-an, satu per satu temannya pergi meninggalkan band yang mereka usung sejak 1990-an. Alone At Last, demikian nama grup musik underground beraliran punk tersebut, seolah-olah menggambarkan kegundahan Hikmawan saat itu.
Indra--panggilan Hikmawan--ditinggal sendirian karena teman-temannya hendak mendalami Islam secara lebih total. Istilahnya, hijrah atau berpindah. Bagian
...
Berlangganan untuk lanjutkan membaca.
Kami mengemas berita, dengan cerita.
Manfaat berlangganan Tempo Digital? Lihat Disini