Kini Hujan Menakutkan
Langit terus-menerus mengalirkan butiran dari mendung yang jenuh. Air sungai meluap, rumah tenggelam, harta benda terhanyut. Tak ada bahtera Nuh yang sempat dibuat. Semua datang tiba-tiba. Yang ada hanya gerobak, perahu karet untuk perempuan dan anak-anak, secuil pertolongan.
Kegiatan ekonomi pun lumpuh. Jantung Jakarta, yang biasanya berdenyut hingga dini hari, kemarin membeku. Hanya satu-dua mobil yang berhasil mencapai pusat kota. Kantor-kanto
...
Berlangganan untuk lanjutkan membaca.
Kami mengemas berita, dengan cerita.
Manfaat berlangganan Tempo Digital? Lihat Disini