Memaknai Kiblat
Ketika di Mekkah, Rasulullah SAW senantiasa salat menghadap ke utara, arah Yerusalem (Masjid Al-Aqsha atau Bayt al-Maqdis). Pindah ke Madinah, sesudah hijrah, beliau tidak bisa lagi melakukan hal yang sama. Itu berarti membelakangi Ka'bah yang berada di sebelah selatan, sedangkan Yerusalem dari Madinah berada di utara.
Ini rupanya mengganggu beliau. Maka beliau pun senantiasa berdoa kepada Allah SWT agar diizinkan pindah kiblat. Akhirnya, Allah be
...
Berlangganan untuk lanjutkan membaca.
Kami mengemas berita, dengan cerita.
Manfaat berlangganan Tempo Digital? Lihat Disini