Romantisisme Si Roda Tiga
Romantisisme itu bernama bemo. Enam orang duduk berhadapan dengan lutut yang saling bersentuhan, tak jarang malah berjepitan. Tak peduli si cantik atau buruk rupa, tua atau muda. Segan dan malu mereka sudah tertinggal bersama asap knalpot yang membubung.
Di Bendungan Hilir suatu siang awal pekan lalu, romantisisme itu berlangsung tanpa henti sampai malam menjemput. Sedari pagi, saat satu pergi meninggalkan antrean, yang lain menggantikan di baris
...
Berlangganan untuk lanjutkan membaca.
Kami mengemas berita, dengan cerita.
Manfaat berlangganan Tempo Digital? Lihat Disini