JAKARTA - Gedung Sarinah ditargetkan sebagai pusat retail terbesar untuk produk-produk lokal dan pengusaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di Indonesia. Identitas ini menjadi ciri utama transformasi bisnis PT Sarinah (Persero) bersamaan dengan berbagai pengembangan digital dan cakupan pemasaran.
Menjulang 74 meter dengan 15 tingkat, Gedung Sarinah merupakan pencakar langit pertama di Indonesia. Bangunan tersebut diresmikan oleh Presiden Sukarno pada Agustus 1966. Tajuknya diambil dari nama pengasuh yang menjadi salah satu inspirator Bung Karno.
Gedung yang termasuk sebagai cagar budaya DKI Jakarta itu mulai direnovasi pada Juni tahun lalu. Menurut Fetty, pemugaran tersebut meliputi pengembalian ke bentuk yang serupa dengan saat pertama kali dibuka untuk publik 55 tahun silam. Beberapa elemen yang menjadi ciri khas akan dipertahankan, yaitu bentuk tower, tangga, dan eskalator di lantai dasar. “Kami juga membuat kolam pantul (di muka gedung) sebagai simbolis kembali seperti awal,” ujar Fetty kepada Tempo, kemarin.
Pemugaran itu meliputi pembukaan akses ke relief 11 x 3 meter di lantai dasar. Patung peninggalan era Bung Karno itu tertutup sekat ruangan sejak 1980, saat gedung menjalani renovasi perdana. Pasca-renovasi yang ditargetkan rampung Agustus nanti, Fetty melanjutkan, gambar timbul itu akan menjadi ikon baru mereka--setelah gerai McDonald’s pertama di Indonesia tak lagi hadir di sana.
Fetty mengatakan di setiap tingkat Gedung Sarinah akan ada ruang budaya. Di lantai puncak, pengelola membangun ruang terbuka besar yang dapat digunakan untuk kegiatan luar ruangan, termasuk pentas musik dan nonton bareng.
Perombakan juga berlangsung secara non-fisik. Perusahaan pelat merah tersebut memberikan jatah bagi pengusaha kecil produk lokal hingga 80 persen dari total lapak yang mereka sediakan di gedung yang berlokasi di Jalan M.H. Thamrin, Menteng, Jakarta Pusat, itu. “Kami sedang mengkurasi produk lokal dari luar Jakarta," kata Fetty.
Sarinah membidik usaha kecil berdasarkan tiga kriteria, yaitu premium lokal, produk yang sudah established, dan produk baru berkualitas. Melalui program Sarinah Pandu, mereka menggandeng para pengusaha lokal untuk meningkatkan target pasar ke level nasional ataupun internasional. Badan usaha milik negara bidang retail ini juga mengembangkan bisnis untuk membantu produk lokal agar bisa ekspor.
Sebagai perluasan pasar, Sarinah menambah gerai baru di luar Jakarta, Bandung, Semarang, dan Malang. Mereka juga mengajak pengusaha kecil memasok barang di gerai duty free mereka di Bandara Soekarno-Hatta dan Ngurah Rai. “Jadi semakin dikenal orang mancanegara,” kata Fetty.
Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan renovasi Sarinah turut melibatkan pemerintah pusat dan pemerintah DKI Jakarta. Selain kembali ke khitah, pemugaran ini akan ditopang dengan pembangunan infrastruktur Ibu Kota. Kementerian BUMN dan pemerintah DKI tengah merancang sejumlah jalur transportasi massal yang semakin memudahkan Sarinah menjadi lokasi tujuan atau daya tarik bagi warga dan wisatawan. “Supaya tak kalah dengan kota-kota besar di dunia. Ini sinergi win-win,” kata Erick.
FRANSISCO ROSARIANS