JAKARTA – Satuan Tugas Penanganan Covid-19 meminta DKI dan daerah sekitarnya memperketat pelaksanaan protokol kesehatan di semua sektor sosial dan ekonomi. Juru bicara Satgas Covid-19, Wiku Adisasmita, menilai Jakarta bersama Kota Bekasi, Depok, Kabupaten Bekasi, dan Bogor masih memiliki pasien aktif di atas 1.000 orang.
"Ada 13 kota dan kabupaten yang menyumbangkan 30 persen total pasien aktif secara nasional, dan semuanya adalah wilayah dengan kepadatan penduduk tinggi," kata Wiku, kemarin. Selain sembilan kabupaten serta kota di Jakarta dan sekitarnya, empat wilayah lain yang masih memiliki kasus aktif dalam jumlah tinggi adalah Jayapura, Medan, Padang, serta Pekanbaru. Jumlah akumulasi pasien aktif di 13 kota ini mencapai 19.477 orang atau 30 persen dari total angka nasional 64.924 orang.
Kepala Dinas Kesehatan DKI Widyastuti mengatakan pertambahan kasus harian di Ibu Kota berulang kali menembus 1.000 orang karena masih munculnya kluster keluarga, perkantoran, dan komunitas. Dia menilai penanganan Covid-19 di DKI mulai menunjukkan efek positif karena terjadi peningkatan angka kesembuhan dan penurunan angka kematian.
Berdasarkan data Dinas Kesehatan, jumlah pasien Covid-19 yang meninggal menurun dibanding pada awal penerapan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) jilid II, 14 September lalu. Sejak awal Oktober, angka kematian berkisar 3-18 orang per hari. Demikian pula dengan kasus aktif yang sempat merosot tajam hingga 12.317 orang. "Kami terus koordinasi dan evaluasi PSBB tiap minggu," kata Widyastuti. Pembatasan besar ini akan habis masa berlakunya Ahad mendatang dan dapat diperpanjang.
Ahli wabah Pandu Riono menilai pembatasan besar di DKI Jakarta akan lebih efektif jika Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi juga menerapkan limitasi secara ketat. Menurut dia, kondisi pandemi di Ibu Kota mulai stagnan dan menurun terbukti dengan angka reproduksi virus (Rt) yang turun dari 1,14 menjadi 1,10.
Epidemiolog Universitas Indonesia ini mengatakan daerah sekitar Ibu Kota perlu menerapkan kebijakan yang selaras karena tingginya mobilitas dari dan ke Jakarta. "Juga peningkatan surveilan, testing, tracing, dan treatment," kata Pandu.
Ketua Harian Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Jawa Barat, Daud Achmad, mengatakan Gubernur Ridwan Kamil tetap meminta Bogor, Depok, dan Bekasi menerapkan pembatasan sosial berskala mikro. Hal ini ditetapkan meski secara akumulasi angka penyebaran Covid-19 di Jawa Barat mulai menurun, yang tecermin dengan turunnya angka reproduksi virus dari 1,13 menjadi 1,04. "Bodebek masih menjadi perhatian, karena 70 persen kasus corona di Jawa Barat berasal dari wilayah itu," ujar Daud.
Pejabat sementara Wali Kota Depok, Dedi Supandi, mengatakan wilayah kerjanya tetap menggelar operasi yustisi dan pembatasan jam operasi meski terjadi perbaikan parameter penularan Covid-19. Menurut dia, angka pertambahan kasus harian di kota di selatan Jakarta itu sudah stagnan di bawah 100 orang per hari. "Kami sudah di zona oranye, tapi belum signifikan, butuh penegakan aturan lagi," kata dia.
Meski grafik penularan melandai, Sekretaris Daerah Kota Tangerang Herman Suwarman mengatakan Tangerang akan tetap menerapkan PSBB sebagai bentuk koordinasi dan kerja sama dengan DKI. Menurut dia, wilayah di barat Jakarta itu tengah menjalani PSBB fase 11 yang akan diperpanjang pada 20 Oktober mendatang.
Tetangga mereka, Kabupaten Tangerang, juga akan memperpanjang PSBB. Menurut Bupati Tangerang Ahmed Zaki Iskandar, wilayah kerjanya berada di zona oranye sehingga ancaman penularan masih cukup tinggi. "Kami akan terus waspada," ucapnya.
FRANSISCO ROSARIANS | AHMAD FIKRI (BANDUNG) | ADE RIDWAN (DEPOK) | MURTADHO (BOGOR) | AYU CIPTA (TANGERANG) | JONIANSYAH (TANGERANG)
Pembatasan Ketat di Ibu Kota dan Sekitar Berlanjut