JAKARTA – Penanganan pandemi corona di Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek) belum menunjukkan perbaikan yang signifikan. Jumlah kasus aktif di DKI serta Bogor, Depok, dan Bekasi masih di atas seribu pasien. Pemerintah daerah di Ibu Kota dan sekitarnya mengatakan mayoritas kasus baru yang muncul di wilayah kerjanya didominasi kluster keluarga atau rumah tangga.
"Kami (kepala daerah) Bodebek sepakat bahwa kluster Covid-19 di keluarga sedang tinggi. Maka, saya sudah meminta supaya berfokus menangani kluster ini," kata Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, yang sementara berkantor di Kota Depok, dua hari lalu.
Penularan virus corona di rumah tangga berasal dari kluster lainnya, yaitu perkantoran, pabrik, atau komunitas. Virus dibawa satu anggota keluarga yang tertular di kantor, perjalanan kerja, atau kegiatan lain, lalu tersebar ke keluarganya di rumah. Fakta tersebut yang membuat Ridwan meminta aparat di Jawa Barat memperketat pengawasan kegiatan dan mobilitas warga di tempat umum.
Pemerintah Jawa Barat juga meminta Bogor, Depok, dan Bekasi mempersiapkan fasilitas karantina terpadu supaya warga tidak lagi menjalani isolasi mandiri di rumah. "Kami akan memindahkan pasien tanpa gejala di rumah untuk dikarantina di gedung negara atau yang disewa, seperti hotel dan wisma-wisma," kata Ridwan.
Dia juga menugaskan pengawasan khusus sesuai dengan profil wilayah. Pemerintah Kabupaten Bogor, misalnya, diminta mewaspadai risiko penyebaran virus corona di komunitas dari pesantren, sedangkan Kabupaten Bekasi menyoroti industri atau pabrik.
Petugas di Kabupaten Bekasi melaksanakan instruksi tersebut dengan pemeriksaan protokol kesehatan di pabrik-pabrik. Juru bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Kabupaten Bekasi, Alamsyah, mengatakan sebagian besar atau 62 persen dari total kasus di sana berasal dari kluster pabrik. "Kalau kami berhasil menekannya, angkanya pasti akan turun," kata dia.
Pemerintah Kabupaten Tangerang juga menggelar inspeksi ke pabrik-pabrik karena mayoritas kasus positif di sana berasal dari kluster industri. Hendra Tarmidzi, juru bicara satuan tugas Covid-19 setempat, mengatakan dua kluster utama yang menjadi pusat penularan adalah pabrik dan rumah tangga. Sedangkan mayoritas penyebaran virus corona di Kota Tangerang dan Tangerang Selatan terjadi di rumah-rumah.
Di Jakarta, provinsi dengan kasus Covid-19 terbanyak, rumah tangga juga menjadi lokasi penyebaran utama virus corona selama masa pembatasan sosial berskala besar jilid II, yang berlangsung sejak 14 September lalu. Kepala Dinas Kesehatan DKI Widyastuti mengatakan pergeseran kluster dari perkantoran itu membuat pemerintah Jakarta melarang pasien tanpa gejala atau OTG menjalankan isolasi mandiri di rumah.
Pemerintah DKI telah menyulap tiga penginapan miliknya bersalin rupa menjadi fasilitas isolasi terpadu. Lokasi itu adalah Wisma Graha Taman Mini Indonesia Indah (TMII) di Jakarta Timur, Wisma Jakarta Islamic Centre (JIC) di Jakarta Utara, dan Wisma Graha Ragunan di Jakarta Selatan. DKI juga menggandeng dua hotel berbintang di Mangga Besar dan Mangga Dua, Jakarta Pusat, sebagai tempat karantina. Semua pasien tidak dipungut biaya. Penyediaan lokasi penampungan ini untuk menjaga ketersediaan ruang di flat isolasi Wisma Atlet Kemayoran.
AHMAD FIKRI (BANDUNG) │ JONIANSYAH (TANGERANG) │ AYU CIPTA (TANGERANG) │ ADE RIDWAN (DEPOK) │ ADI WARSONO (BEKASI) │ MURTADHO (BOGOR) | FRANSISCO ROSARIANS