JAKARTA – Pemerintah DKI akan menambah kapasitas tempat tidur ruang isolasi dan unit perawatan intensif (ICU) bagi pasien Covid-19. Tujuannya, agar bed occupancy ratio atau tingkat keterisian ranjang bisa di bawah 60 persen.
Gubernur Anies Baswedan bakal menambah kapasitas tempat tidur ruang isolasi dan ICU di sejumlah rumah sakit yang menangani pasien Covid-19. “Kapasitas memang di atas 70 persen. Idealnya di bawah 60 persen,” ujarnya di Jakarta, kemarin. Namun Anies tidak menyebutkan angka kenaikannya.
Kepadatan bangsal Covid-19 di 67 rumah sakit rujukan corona terus meningkat. Pada 1 Juli lalu, kapasitas ruang isolasi baru terisi 41 persen dan ICU 37 persen. Namun, pada 30 Agustus lalu, jumlah tempat tidur ruang isolasi dan ICU yang dipakai melonjak menjadi 74 dan 81 persen.
Berdasarkan data Dinas Kesehatan DKI, satu strategi mengurangi tingkat kepadatan ruang isolasi dan ICU menjadi 60 persen ialah menjadikan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Cengkareng dan RSUD Pasar Minggu sebagai tempat perawatan khusus pasien Covid-19.
Direktur RSUD Cengkareng Bambang Suheri membenarkan bahwa fasilitas kesehatan itu akan beralih status menjadi rumah sakit khusus. Kini rumah sakit di Jalan Kamal Raya, Jakarta Barat, itu tengah memindahkan pasien non-Covid-19 ke rumah sakit lain, seperti ke RSUD Pasar Rebo dan RSUD Budhi Asih.
Rumah sakit itu juga tengah menyiapkan alur masuk-keluar bagi pasien Covid-19 dan tenaga medis serta menyesuaikan ruang untuk meminimalkan penularan virus. “Kami tengah proses pengajuan anggaran ke Dinas Kesehatan,” kata Bambang. Dia memperkirakan jumlah tempat tidur di ruang isolasi dan ICU di tempat kerjanya bisa mencapai 400 unit.
Dalam sebulan ini, jumlah pasien Covid-19 yang dirawat di RSUD Cengkareng meningkat. Dari 200 ranjang di ruang isolasi dan 30 unit di ICU, hampir seluruhnya terisi. Hingga kemarin pagi, Bambang melanjutkan, jumlah pasien corona—dengan kondisi berat dan kritis—mencapai 198 orang.
Wakil Direktur Keuangan dan Umum RSUD Pasar Minggu Wiwiek Herytha belum mengetahui soal perubahan status tersebut. “Bisa langsung tanya ke Dinas Kesehatan karena kami hanya pelaksana,” ujarnya.
Kepala Dinas Kesehatan Widyastuti belum memberikan penjelasan perihal rencana tersebut. Pertanyaan Tempo tidak dijawab hingga tenggat tulisan ini.
Juru wabah Pandu Riono menyarankan agar pemerintah DKI membuat rumah sakit baru jika tingkat keterisian ranjang di ruang isolasi dan ICU telah mencapai 75 persen. Alternatifnya, mengubah rumah sakit yang ada menjadi khusus menangani Covid-19. “Sehingga koordinasi saat menyediakan ventilator dan tenaga kesehatan lebih mudah,” kata epidemiolog dari Universitas Indonesia itu.
IMAM HAMDI | GANGSAR PARIKESIT