JAKARTA – Pemerintah Provinsi DKI Jakarta tengah menggelar simulasi dan pelatihan bagi para operator pelaksanaan seleksi penerimaan peserta didik baru (PPDB) 2020/2021 secara maraton pekan ini. Pelatihan itu sebagai persiapan penerimaan siswa secara online, setelah petugas merampungkan sosialisasi petunjuk teknis kepada semua kepala sekolah.
"Pekan ini akan kami selesaikan. Prinsipnya agar semua petugas mengetahui dan seluruh proses online ini berjalan baik," kata juru bicara Dinas Pendidikan DKI Jakarta, Sonny Juhersoni, kepada Tempo, kemarin.
Menurut dia, Dinas Pendidikan telah merampungkan pelatihan bagi operator PPDB tingkat sekolah dasar. Pelatihan akan dilanjutkan bagi petugas tingkat sekolah menengah pertama hari ini. Sedangkan pelatihan untuk operator sekolah menengah atas dan sekolah menengah kejuruan akan berlangsung Jumat besok. "Kami akan melakukan uji coba sekitar dua minggu sebelum pelaksanaan (awal Juni)," ujarnya.
Sonny mengatakan Dinas Pendidikan juga telah menyiapkan sejumlah metode untuk membantu orang tua calon siswa mendapat informasi tentang cara dan tahapan pendaftaran. Dinas telah menyiapkan 11 kanal komunikasi interaktif yang bisa diakses orang tua ketika mengalami kesulitan selama pendaftaran secara online.
Petugas juga telah mengunggah semua informasi dan data terkait dengan pelaksanaan PPDB ke dua situs utama Dinas Pendidikan. Selain itu, mereka telah membuat infografis data bagi orang tua calon siswa di media sosial Dinas. "Harapannya, semua proses PPDB bisa dilakukan secara online dari awal sampai akhir. Tak ada tatap muka langsung," ujar Sonny.
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan mengeluarkan ketentuan PPDB secara daring sebagai lanjutan dari upaya pencegahan penyebaran Coronavirus Disease 2019 (Covid-19). Hal tersebut diadaptasi Dinas Pendidikan DKI dengan menggelar proses penerimaan dari pra-pendaftaran hingga lapor diri secara online. Pendaftaran dan seleksi semua tingkat pendidikan rencananya dimulai pada 15 Juni mendatang.
Meski demikian, kata Sonny, Dinas Pendidikan juga menyiapkan sejumlah pos di beberapa sekolah dan kantor suku dinas. Petugas yang berjaga terbatas dan hanya melayani kasus-kasus mendesak atau penting dengan penerapan protokol Covid-19. "Karena tak semua orang tua bisa dan mampu mengakses informasi online. Banyak juga yang tak punya HP (telepon genggam) atau masalah lainnya," ujar dia. "Jadi, kami siapkan tapi terbatas."
Kepala SMK Negeri 26 Jakarta Purwosusilo mengatakan sekolah di Rawamangun, Jakarta Timur, itu memiliki sekretariat yang bisa melayani pertanyaan orang tua calon siswa yang datang secara langsung. Namun layanan ini cukup dirahasiakan dan terbatas untuk mencegah datangnya orang tua calon siswa secara masif ke sekolah.
Selain itu, dia melanjutkan, pos tersebut menerapkan prinsip penjagaan jarak yang ketat. "Nanti komunikasinya menggunakan mic dan speaker di ruangan yang berbeda," ucap Purwosusilo.
Sebagai tambahan, dia mengatakan, SMKN 26 juga memasang sejumlah banner dan pengumuman di muka gedung sekolah. Isinya adalah semua data dan informasi tentang cara dan proses pelaksanaan PPDB secara daring. Selain itu, kata dia, spanduk tersebut mencantumkan sejumlah kanal komunikasi yang bisa diakses orang tua jika mengalami kesulitan selama pendaftaran. "Kami juga harus memastikan semua bisa melakukan pendaftaran," kata dia.
FRANSISCO ROSARIANS
Persiapan Terakhir Sebelum Pendaftaran Siswa Baru