Tetap Terjadi Antrean Meski Jumlah Penumpang Berkurang

JAKARTA - Jumlah penumpang kereta moda raya terpadu (MRT) turun drastis semenjak pemerintah menerapkan pembatasan interaksi sosial di Ibu Kota guna mencegah penyebaran virus corona. Bahkan jumlah penumpang menyusut setelah Jakarta memberlakukan pembatasan sosial berskala besar (PSBB).
Juru bicara PT MRT Jakarta, Muhammad Kamaluddin, mengatakan, pada hari-hari biasa, jumlah penumpang kereta MRT per hari sekitar 90-100 ribu orang. Angka itu menyus
...
Berlangganan untuk lanjutkan membaca.
Kami mengemas berita, dengan cerita.
Manfaat berlangganan Tempo Digital? Lihat Disini