JAKARTA - Gelora Bung Karno mempersiapkan diri menjadi arena lintasan balap Formula E yang akan berlangsung pada 6 Juni mendatang. Kawasan olahraga termegah Indonesia itu bisa jadi alternatif jika balap mobil elektrik tersebut urung berlangsung di area Monumen Nasional.
Winarto, Direktur Utama Pusat Pengelola Kawasan Gelora Bung Karno, menyebutkan utusan dari Federasi Otomotif Internasional (FIA) dan pemerintah DKI telah meninjau GBK pada Jumat pekan lalu. "Kami mengakomodasi, karena penyelenggara membutuhkan tempat," ujarnya dalam konferensi pers di kantornya, kemarin.
Pemerintah DKI sempat menyiapkan lokasi pengganti setelah Komisi Pengarah Pembangunan Kawasan Medan Merdeka menolak penggunaan Monas sebagai sirkuit pada Rabu pekan lalu. Dua hari kemudian, lewat surat yang ditandatangani Menteri Sekretaris Negara Pratikno selaku ketua komisi, keputusan mereka berubah menjadi menyetujui.
Winarto menyatakan pengelola GBK-yang berada di bawah Sekretariat Negara-berupaya memfasilitasi FIA dan DKI yang belum mendapat kepastian lokasi. "Penyelenggara datang karena butuh tempat dan kami berupaya membantu," ujarnya.
Dia mengatakan lintasan balap Formula E bisa dimulai dari Plaza Barat Stadion Utama menuju Jalan Asia-Afrika, melewati depan Hotel Century, dan masuk lagi ke GBK melalui pintu lima. Setelah itu, pembalap melalui Lapangan Parkir Timur, berbelok di Plaza Timur, dan kembali ke Plaza Barat Stadion Utama.
Sirkuit alternatif yang diusulkan itu, kata Winarto, telah dipaparkan kepada FIA. Dia menyatakan tamunya menanggapi secara positif. Federasi Otomotif itu juga menawarkan desain sirkuit di GBK lengkap dengan pitstop, spot festival, hingga garasi.
Hingga saat ini, Winarto melanjutkan, belum ada keputusan final perihal dengan lokasi sirkuit balap mobil listrik itu. "Masih proses penjajakan. Keputusan di GBK atau Monas ada di tangan penyelenggara," katanya.
Menteri Pemuda dan Olahraga Zainudin Amali mendapat informasi bahwa Sekretariat Negara telah memberikan izin kepada pemerintah DKI untuk menyelenggarakan Formula E di kawasan Monas. Artinya, pemerintah DKI dan PT Jakarta Propertindo harus berkoordinasi dengan pihak terkait untuk menyiapkan sirkuit itu.
Zainudin justru belum mendapat informasi bahwa Gelora Bung Karno menjadi sirkuit alternatif Formula E. Ia meyakini balap mobil listrik itu tetap bakal digelar di kawasan Monas. "Saya masih berpedoman pada rencana awal. Kalau ada perubahan, tentu akan kami komunikasikan," ujar politikus Partai Golkar itu.
Ketua Ikatan Motor Indonesia (IMI) Sadikin Aksa mengatakan penentuan sirkuit Formula E masih menunggu keputusan akhir dari pemerintah pusat dan pemerintah DKI. Dia menjelaskan bahwa IMI telah menyerahkan pelbagai opsi lintasan balap pada FIA dan Formula E Operations (FEO) Limited. Sadikin berharap pemerintah segera menetapkan sirkuit Formula E. "Agar pengerjaannya bisa jalan," ujar dia. IRSYAN HASYIM | TAUFIQ SIDDIQ | IMAM HAMDI | GANGSAR PARIKESIT
Gelora Bung Karno Siap Jadi Sirkuit Cadangan