JAKARTA – PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) melanjutkan pemadaman listrik bergilir di sejumlah wilayah di Jakarta, Jawa Barat, dan Tangerang. PLN memerlukan waktu untuk memulihkan satu per satu turbin Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) agar bisa mengirimkan pasokan listrik 500 kilovolt ke masyarakat.
"Padam lagi sejak pukul 05.47 (WIB) pagi," kata Maulidha Lengga, 19 tahun, warga Tanah Baru, Depok, Jawa Barat, kepada Tempo, kemarin.
Sebelumnya, menurut Lengga, permukimannya juga terkena dampak pemadaman listrik total mulai pukul 11.25 WIB, Ahad, 4 Agustus 2019. Pemadaman pada hari itu terjadi akibat kerusakan Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi (SUTET) 500 kilovolt Ungaran-Pemalang, Jawa Tengah, yang merembet ke jaringan lain dan memutus transmisi listrik bagian timur dan barat Jawa. Pemulihan tenaga listrik kemudian berlangsung secara bertahap. "Sudah nyala sejak pukul 18.00 (Ahad) sebenarnya," kata Lengga.
Kondisi lebih parah dialami warga Sukmajaya, Depok. Febrina, 34 tahun, menuturkan hanya bisa menikmati listrik selama tujuh jam. Listrik di rumahnya sempat menyala sekitar pukul 03.10 WIB kemarin, tapi kembali padam pukul 10.00. Seperti Lengga, Febrina dan keluarganya tak bisa menggunakan alat elektronik dan mendapatkan air bersih. "Serba ribet. Persediaan air sudah tipis," kata Febrina.
Juru bicara PT PLN area Depok, Setiyo Budiono, mengatakan pemulihan aliran listrik di Kota Depok memang baru 65 persen. Sebab, PT PLN harus mengatur pembagian beban aliran listrik ke sejumlah area secara bergantian hingga seluruh PLTU pulih. "Ini kejadiannya bukan hanya di Depok, tapi di beberapa wilayah," kata Budi.
Beberapa wilayah di DKI Jakarta juga masih mengalami pemadaman listrik lanjutan. Iwan, warga Pasar Baru, Jakarta Pusat, mengatakan pemadaman listrik kembali terjadi sekitar pukul 09.30 WIB kemarin. Hal yang sama disampaikan warga Kemanggisan, Jakarta Barat, Rafiq. Dia bercerita pemadaman bergilir dimulai lagi pukul 07.00 WIB.
Keluhan tentang pemadaman bergilir juga dilontarkan warga Kota dan Kabupaten Bekasi. Warga Jatimulya, Kabupaten Bekasi, Muhammad Surjaya, mengatakan keluarganya kesulitan mendapatkan air bersih untuk mandi dan masak sejak pemadaman listrik dua hari lalu. Akibatnya, anggota keluarganya yang harus bekerja dan sekolah tak bisa membersihkan badan.
"Sama sekali belum menyala (listrik). Air juga belum keluar. Mau mandi tak ada air," ujar Surjaya.
Wali Kota Tangerang Selatan, Airin Rachmi Diany, juga mengatakan sejumlah wilayahnya masih mengalami pemadaman listrik secara bergilir. Dia mengklaim pemerintah kota terus menjalin komunikasi dengan PT PLN untuk memastikan wilayah yang terkena dampak. "Harapannya cepat selesai agar tak ada lagi pemadaman bergilir," kata dia.
Pejabat pelaksana tugas Direktur Utama PT PLN, Sripeni, mengatakan pemadaman bergilir atau manual load shedding masih terjadi karena menunggu pulihnya sistem jaringan dan pembangkit listrik. Menurut dia, PLTU Suralaya baru bisa memasok listrik dari sirkuit 1 sekitar pukul 03.00 WIB, sebesar 400 megawatt. Pasokan listrik akan bertambah seiring dengan pulihnya sirkuit 5 sebesar 600 megawatt.
"Dalam sistem kelistrikan ini ada jaringan, ada pembangkit. Jadi jaringan sudah cukup siap, pembangkitnya satu per satu masuk," kata dia. KURNIANTO | ADE RIDWAN | HENDARTYO | ADI WARSONO | FRANSISCO ROSARIANS
Musibah Setelah Listrik Padam