Watiningsih, Kartini di Atas Sepeda Motor
"Saya memutuskan menjadi tukang ojek sejak setahun lalu." Kalimat pembuka itu meluncur datar dari mulut Watiningsih ketika menyambut Tempo di rumahnya, di RT 05 RW 13 Pancoran Mas, Depok, Senin lalu. "Tidak mudah memang. Tapi hal itu harus saya lakukan demi membiayai kehidupan kelima anak saya."
Watiningsih, 44 tahun, mengaku tak paham benar arti kata emansipasi perempuan seperti yang dirayakan tepat pada hari itu, 21 April. Buatnya, menjadi ojek sepeda motor adalah pilihan yang tak terhindarkan ketika dia memilih berpisah dengan suaminya. Sedangkan satu anaknya, Firna Handayani, 17 tahun, tergolek lemah dan butuh pengobatan karena lupus.
"Saya memutuskan menjadi tukang ojek sejak setahun lalu." Kalimat pembuka itu meluncur datar dari mulut Watiningsih ketika menyambut Tempo di rumahnya, di RT 05 RW 13 Pancoran Mas, Depok, Senin lalu. "Tidak mudah memang. Tapi hal itu harus saya lakukan demi membiayai kehidupan kelima anak saya."
Watiningsih, 44 tahun, mengaku tak paham benar arti kata emansipasi perempuan seperti yang dirayakan tepat pada hari itu, 21 April. Buatnya, menjadi ojek se
...
Berlangganan untuk lanjutkan membaca.
Kami mengemas berita, dengan cerita.
Manfaat berlangganan Tempo Digital? Lihat Disini