Alamat Palsu Versi Ibrahim dan Haris
Mungkin Anda tak membayangkan bahwa ada orang seperti H. Ibrahim, 59 tahun. Dia keluar-masuk bank hanya untuk membuat rekening dengan identitas dan alamat palsu, lalu menjualnya.
Dia mengaku melakukan perbuatan itu sejak 2009 hanya untuk mencari tambahan penghasilan. "Pendapatannya tak seberapa," kata dia di Markas Kepolisian Daerah Metro Jaya, Senin lalu.
Ibrahim dicokok polisi sebagai bagian dari sindikat pembobol mesin kartu kredit, yang diumu
...
Berlangganan untuk lanjutkan membaca.
Kami mengemas berita, dengan cerita.
Manfaat berlangganan Tempo Digital? Lihat Disini