'Aksi Jahit Mulut Sampai Mati'
Lusi, 53 tahun, dan Eet, 45 tahun, menjahit sendiri mulutnya kemarin pagi. Bibir keduanya sedikit membengkak. Di samping mereka tertera tulisan di atas selembar kertas: "Kalau tuntutan warga tidak ditanggapi, kami akan ada aksi lebih dahsyat besok".
Melalui tulisan dan isyarat tubuh, Lusi menjelaskan bahwa ia meriang dan sakit kepala. Warga di sebuah bedeng yang didirikan di Jalan Ahmad Yani, Rawasari Selatan, Jakarta Pusat, ini melakukan aksi unjuk
...
Berlangganan untuk lanjutkan membaca.
Kami mengemas berita, dengan cerita.
Manfaat berlangganan Tempo Digital? Lihat Disini