Berproduksi dari Rumah Sederhana
JAKARTA -- Meski berbagai model penyelundupan narkotik lewat Bandar Udara berhasil digagalkan, ternyata Dicky Saputra, 21 tahun, berhasil melenggang dengan barang haramnya itu. Bahkan Dicky bekerja sama dengan rekan-rekannya membangun sebuah pabrik rumahan narkotik beromzet setahunnya hingga Rp 220 miliar.
Pabrik itu tak seperti pabrik rumahan narkoba lainnya, yang mengambil tempat di apartemen atau permukiman elite. Pabrik tersebut berada dalam s
...
Berlangganan untuk lanjutkan membaca.
Kami mengemas berita, dengan cerita.
Manfaat berlangganan Tempo Digital? Lihat Disini