Paceklik Penukar Uang
Mata Fahri, 50 tahun, awas memandangi setiap penumpang yang baru turun dari angkot di Terminal Lebak Bulus. Dia sigap mendatangi seorang pria yang baru saja menjejakkan kakinya di terminal itu. Tak lupa, di tangan dan tasnya dia membawa barang yang dijajakannya.
Fahri bukanlah penjual asongan biasa. Dia menjajakan beragam pecahan lembaran uang baru. Uang-uang baru itu masih gres terbungkus rapi dengan beragam nominal. Ada pecahan Rp 1.000, Rp 2.00
...
Berlangganan untuk lanjutkan membaca.
Kami mengemas berita, dengan cerita.
Manfaat berlangganan Tempo Digital? Lihat Disini