Sekolah Darurat Langganan Eksodus
Belasan anak berseragam kemeja putih dan celana biru muda tampak sibuk di siang terik itu. Mereka mengangkuti meja dan bangku kayu menyeberangi rel. Terkadang langkah mereka terhenti tatkala kereta melintas.
"Capek, sih. Tapi kami harus tetap sekolah," ujar Aan Nuryani, salah satu dari mereka. Rekannya, Muhammad Kusworo, tampak tertekan dan menangis.
Belasan bocah sekolah dasar itu tidak sedang melakukan kerja bakti. Mereka pontang-panting mengangkut
...
Berlangganan untuk lanjutkan membaca.
Kami mengemas berita, dengan cerita.
Manfaat berlangganan Tempo Digital? Lihat Disini