Satu per satu gedung bersejarah peninggalan penjajah Belanda dan Jepang hilang dari kota tua Makassar. Gedung-gedung itu beralih fungsi menjadi restoran dan hotel. Sebagian rata dengan tanah karena dibongkar pemiliknya. "Belum semua gedung yang sudah didaftar, sudah ditetapkan sebagai cagar budaya," kata Penanggung Jawab Kelompok Kerja Pemanfaatan Balai Pelestarian Cagar Budaya Kota Makassar, Muhammad Natsir, kemarin.
MAKASSAR - Satu per satu gedung bersejarah peninggalan penjajah Belanda dan Jepang hilang dari kota tua Makassar. Gedung-gedung itu beralih fungsi menjadi restoran dan hotel. Sebagian rata dengan tanah karena dibongkar pemiliknya. "Belum semua gedung yang sudah didaftar, sudah ditetapkan sebagai cagar budaya," kata Penanggung Jawab Kelompok Kerja Pemanfaatan Balai Pelestarian Cagar Budaya Kota Makassar, Muhammad Natsir, kemarin.
Salah satu bangun
...
Berlangganan untuk lanjutkan membaca.
Kami mengemas berita, dengan cerita.
Jurnalisme berkualitas memerlukan dukungan khalayak ramai. Dengan berlangganan Tempo, Anda berkontribusi pada upaya produksi informasi yang akurat, mendalam dan tepercaya. Sejak awal, Tempo berkomitmen pada jurnalisme yang independen dan mengabdi pada kepentingan orang banyak. Demi publik, untuk Republik.