maaf email atau password anda salah


Petugas PT Pos Dituduh Sunat Dana Keluarga Sejahtera

GOWA - Sejumlah masyarakat di Kecamatan Bontonompo dan Bontonompo Selatan menuduh PT Pos Indonesia sengaja tidak menyiapkan uang kembalian saat pembayaran bantuan Program Keluarga Sejahtera (PKH). Jumlah dana yang disunat sekitar Rp 10-20 ribu setiap pembayaran. "Jadi, dana yang diterima warga tidak genap seperti yang seharusnya," kata salah seorang penerima bantuan, Syamsuddin, 34 tahun, kemarin.

Syamsuddin menilai tindakan petugas PT Pos itu menyimpang, tidak transparan, dan merugikan. Di daerah ini jumlah penerima PKH mencapai 700 warga miskin. "Kami telah mencoba meminta penjelasan. Tapi mereka (petugas Pos) tidak menyiapkan uang kembalian."

arsip tempo : 171395589483.

. tempo : 171395589483.

GOWA - Sejumlah masyarakat di Kecamatan Bontonompo dan Bontonompo Selatan menuduh PT Pos Indonesia sengaja tidak menyiapkan uang kembalian saat pembayaran bantuan Program Keluarga Sejahtera (PKH). Jumlah dana yang disunat sekitar Rp 10-20 ribu setiap pembayaran. "Jadi, dana yang diterima warga tidak genap seperti yang seharusnya," kata salah seorang penerima bantuan, Syamsuddin, 34 tahun, kemarin.

Syamsuddin menilai tindakan petugas PT Pos itu me

...

Berlangganan untuk lanjutkan membaca.
Kami mengemas berita, dengan cerita.

Manfaat berlangganan Tempo Digital? Lihat Disini

PILIHAN TERBAIK

Rp 54.945/Bulan

Aktif langsung 12 bulan, Rp 659.340

  • *Anda hemat -Rp 102.000
  • *Dijamin update hingga 52 edisi Majalah Tempo

Rp 64.380/Bulan

Aktif setiap bulan, batalkan kapan saja

  • *GRATIS untuk bulan pertama jika menggunakan Kartu Kredit

Lihat Paket Lainnya

Konten Eksklusif Lainnya

  • 24 April 2024

  • 23 April 2024

  • 22 April 2024

  • 21 April 2024


Jurnalisme berkualitas memerlukan dukungan khalayak ramai. Dengan berlangganan Tempo, Anda berkontribusi pada upaya produksi informasi yang akurat, mendalam dan tepercaya. Sejak awal, Tempo berkomitmen pada jurnalisme yang independen dan mengabdi pada kepentingan orang banyak. Demi publik, untuk Republik.

Login Langganan