Puisi yang Diam-diam Rindu
Kadde' na niak balianganna anjaya, naniak todong poteranganna tu matea, kusuro kio'ji anja beru ma' labba."-"(Seandainya akhirat bisa dibeli, dan orang mati bisa dikembalikan, akan kupanggil akhirat baru yang lebih luas)", begitu petikan syair Bosi Timurung, yang dibacakan Arif Rahman, diiringi bunyi sengau kesok-kesok-alat musik gesek tradisional Sulawesi Selatan.
Bosi Timurung adalah puisi berbahasa Makassar yang secara harfiah berarti "hujan deras".
...
Berlangganan untuk lanjutkan membaca.
Kami mengemas berita, dengan cerita.
Manfaat berlangganan Tempo Digital? Lihat Disini