maaf email atau password anda salah


Dinas Pertanian Mengaku Sulit Cetak Lahan Baru

GOWA -- Dinas Pertanian Kabupaten Gowa mengaku kesulitan membuka lahan sawah baru untuk mengganti lahan yang telah menjadi kawasan perkantoran. "Yang paling utama adalah sumber airnya dari mana. Tidak mungkin dibuka lahan baru lalu tak ada sumber air yang jelas," kata Kepala Dinas Pertanian Gowa Asriawan Umar, kemarin.

Asriawan menjelaskan bahwa dibutuhkan sejumlah infrastruktur pendukung yang menunjang pengolahan sawah baru. Selain itu, pembuatan area sawah baru harus melalui kajian mendalam soal layak atau tidaknya lahan tersebut. "Perlu dikaji mengenai aspek sosial ekonomi maupun keamanannya," ujarnya. "Anggarannya cukup besar untuk membuka lahan baru."

arsip tempo : 171398862381.

. tempo : 171398862381.

GOWA -- Dinas Pertanian Kabupaten Gowa mengaku kesulitan membuka lahan sawah baru untuk mengganti lahan yang telah menjadi kawasan perkantoran. "Yang paling utama adalah sumber airnya dari mana. Tidak mungkin dibuka lahan baru lalu tak ada sumber air yang jelas," kata Kepala Dinas Pertanian Gowa Asriawan Umar, kemarin.

Asriawan menjelaskan bahwa dibutuhkan sejumlah infrastruktur pendukung yang menunjang pengolahan sawah baru. Selain itu, pembuatan

...

Berlangganan untuk lanjutkan membaca.
Kami mengemas berita, dengan cerita.

Manfaat berlangganan Tempo Digital? Lihat Disini

PILIHAN TERBAIK

Rp 54.945/Bulan

Aktif langsung 12 bulan, Rp 659.340

  • *Anda hemat -Rp 102.000
  • *Dijamin update hingga 52 edisi Majalah Tempo

Rp 64.380/Bulan

Aktif setiap bulan, batalkan kapan saja

  • *GRATIS untuk bulan pertama jika menggunakan Kartu Kredit

Lihat Paket Lainnya

Konten Eksklusif Lainnya

  • 24 April 2024

  • 23 April 2024

  • 22 April 2024

  • 21 April 2024


Jurnalisme berkualitas memerlukan dukungan khalayak ramai. Dengan berlangganan Tempo, Anda berkontribusi pada upaya produksi informasi yang akurat, mendalam dan tepercaya. Sejak awal, Tempo berkomitmen pada jurnalisme yang independen dan mengabdi pada kepentingan orang banyak. Demi publik, untuk Republik.

Login Langganan