Tuturan Sinrilik ala Daeng Tutu
Ingatan Syarifuddin Daeng Tutu melompat ke puluhan tahun silam, saat usianya belum belasan tahun. Waktu itu, awal 1960-an, dia bisa dengan mudah menemukan pertunjukan sinrilik. Jika ada hajatan pernikahan atau syukuran, pasti ada sinrilik. Dirinya salah satu yang setia menonton hiburan tradisional itu. "Saya sangat suka cara orang memainkannya. Biasa sampai tertidur, seakan-akan dinina-bobokan," tuturnya dengan senyum mengembang saat mengenang masa
...
Berlangganan untuk lanjutkan membaca.
Kami mengemas berita, dengan cerita.
Manfaat berlangganan Tempo Digital? Lihat Disini