Seni Itu Menyehatkan

Sudirman Nasir
Orang tua siswa SMP Athirah Bukit Baruga, pengajar/peneliti di Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Hasanuddin.

Adakah hubungan antara kesenian dan kesehatan? Di Tanah Air hari-hari ini, banyak di antara kita cenderung menganggap kedua hal ini berjauhan atau bahkan sama sekali tak berhubungan. Padahal sebenarnya, sedikit saja kita menyempatkan diri merenung, mengamati lingkungan sekitar, atau membaca literatur, akan segera kita dapati betapa kesenian dan kesehatan sangat berdekatan.

Menyaksikan wajah-wajah riang dan bangga siswa-siswi SMP Athirah Bukit Baruga mementaskan lakon Datu Musseng dan Maepa Deapati pada 26 April lalu semakin meyakinkan saya betapa dekat hubungan kesenian dengan kesehatan. Orang-orang tua siswa yang menonton pementasan ini tentu tak kalah riang dan bangga. Untuk tingkatan teater-tari-musik yang diperankan siswa-siswi SMP, pentas ini cukup solid menggambarkan keberanian serta kesetiaan Datu Musseng dan Maepa Deapati. Adegan-adegan pertemuan Datu Musseng dan Maepa Deapati ataupun pertarungan Datu Musseng melawan tentara-tentara Belanda cukup menyentuh dan menghibur. Keriangan dan kesedihan, tragedi dan komedi berpadu. Alunan musik, antara lain kecapi dan gendang, juga berpadu apik dengan lakon dan gerak-gerak tari di atas panggung. Lakon ini sudah dipentaskan oleh Teater SMP Athirah Bukit Baruga di berbagai tempat, termasuk di tempat pementasan bergengsi, seperti Taman Ismail Marzuki (TIM) Jakarta. Lakon apik ini tentu saja merupakan hasil latihan dan kerja keras para siswa. Mereka berlatih berminggu-minggu, dengan dukungan dari para guru dan pegawai di sekolah.